Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) meyakini bahwa melalui sinergitas riset, inovasi dan penerapan di lapangan, maka Indonesia bisa menjadi pemain utama dalam industri rumput laut dunia.
Terlebih proyeksi permintaan rumput laut negara-negara Asia Pasifik sebagai pasar terbesar, mencapai US$ 23,04 miliar di tahun 2027. Lonjakan permintaan terjadi karena meningkatnya permintaan untuk industri pangan, pakan, obat-obatan dan kosmetik.
Baca Juga: KKP Resmi Larang Ekspor Benur untuk Majukan Budi Daya Lobster Nasional
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti mengatakan sektor kelautan dan perikanan termasuk rumput laut bisa menjadi pengungkit ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19. Karena itu KKP mengajak masyarakat menggali potensi rumput laut Indonesia.
“Pasar rumput laut dunia menurut Fortune Business Insights akan terus tumbuh dengan meningkatnya permintaan dan produksi dari negara-negara seperti Tiongkok, Korea Selatan, India dan Jepang, termasuk Indonesia untuk bahan pangan, kosmetik, farmasi, bahan perekat dan gel," jelas Artati.
Ia menuturkan rumput laut merupakan salah satu sumber daya hayati yang sangat melimpah di perairan Indonesia, jumlahnya mencapai 8,6% dari total biota di laut. Luas wilayah habitat rumput laut di Indonesia mencapai 1,2 juta hektare atau terbesar di dunia.
"Ini baru dari komoditas rumput laut, potensi sektor kelautan dan perikanan sudah sedemikan luar biasa," kata Artati.
Sementara itu Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP, Machmud menyebutkan bahwa pemanfaatan rumput laut untuk konsumsi manusia menyumbang lebih dari 77% dari keseluruhan pangsa pasar global.
Kebutuhan ini diproyeksikan meningkat di masa mendatang karena perubahan lifestyle kebiasaan makan yang sehat, dan meningkatnya populasi penduduk. Khusus untuk pasar Amerika Serikat (AS), Machmud menyebut nilai industri rumput laut sebesar US$ 311,4 juta pada tahun 2019.
“Jumlah ini diperkirakan berkembang pesat dengan meningkatnya pemanfaatan untuk industri farmasi. Selain itu, kebutuhan rumput laut merah pada 2020 – 2027 diprediksi akan tumbuh 9,2% dengan produk utama semi-olahan dan olahan, khususnya karaginan,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: