Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berkhianat, Bekas Kepala Vaksinasi Covid-19 Myanmar Didakwa dengan Tuntutan Tingkat Tinggi

Berkhianat, Bekas Kepala Vaksinasi Covid-19 Myanmar Didakwa dengan Tuntutan Tingkat Tinggi Dokter dan pekerja medis di Myanmar mogok kerja protes kudeta militer. | Kredit Foto: Nu.nl

Menurut media junta, Zaw Wai Soe menginstruksikan Htar Htar Lin meminta USD8 juta dari pendonor internasional untuk biaya medis terkait “tindakan teror” di seluruh negeri.

Rekan Htar Htar Lin mempercayai dokter tersebut menjadi target militer Myanmar karena mencegah rezim kudeta mendapatkan dana Covid-19.

Dalam surat elektronik Htar Htar Lin pada awal Februari, dokter tersebut menuduh rezim kudeta ingin mendapatkan kembali 75 juta dolar AS yang digunakan untuk membeli vaksin dari Serum Institute of India (SII) dengan menuduh pemimpin de-facto Myanmar yang digulingkan, Aung San Suu Kyi.

Htar Htar Lin tidak memberikan informasi lebih lanjut, tetapi Myanmar Now menuliskan bahwa junta menjerat Suu Kyi dengan tuduhan korupsi sejak saat itu. Di akhir surat elektroniknya, Htar Htar Lin menegaskan ia tidak akan menyerah.

Htar Htar Lin termasuk di antara 25 dokter yang didakwa dengan pengkhianatan tingkat tinggi, berkolusi dengan organisasi ilegal, dan penghasutan, sebagaimana dilaporkan media junta. Myanmar diguncang kudeta militer pada 1 Februari dengan menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.

Militer berdalih pemilu yang mengantarkan Suu Kyi terpilih dengan suara terbanyak penuh kecurangan. Hingga 16 Juni 2021, Asosiasi Pendamping untuk Tahanan Politik (AAPP) melaporkan pasukan junta telah menewaskan 865 orang sejak kudeta militer.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: