Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusahaan Ini Ibarat Dapat Durian Runtuh! Penjualan Meroket 360% Lebih Gara-Gara Covid-19

Perusahaan Ini Ibarat Dapat Durian Runtuh! Penjualan Meroket 360% Lebih Gara-Gara Covid-19 Kredit Foto: Antara/Indrayadi TH
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi Covid-19 menjadi peluang bagi PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA), perusahaan yang bergerak di bidang perlatangan dan perlengkapan medis berteknologi tinggi (HiTech Healthcare Solutions). Hal itu tercermin dari lonjakan penjualan yang dicapai IRRA sebesar 366% (yoy) dari Rp71,02 miliar pada 5M20 menjadi Rp331,0 miliar pada 5M21.

Direktur Utama IRRA, Heru Firdausi Syarif, mengungkapkan bahwa penjualan terbesar disumbang oleh produk in vitro berupa alat antigen test. Kontributor terbesar berikutnya adalah produk Abbott seperti Reagen dan mesin plasma Terumo. Segmen ritel menjadi yang paling mendominasi penjualan IRRA sepanjang semester I 2021. Baca Juga: Menko Airlangga Umumkan PPKM Diperketat, Manajemen: Gerai Matahari Tetap Buka Secara Penuh

"Tahun sebelumnya, porsi penjualan dari order pemerintah sangat besar dan masuknya di buku kuartal III dan IV. Sejak kuartal IV tahun lalu kami mulai masuk ke pelanggan Non-APBN/APBD baik swasta maupun ritel, termasuk membuka kerja sama dengan layanan kesehatan sebagai chenel distribusi produk kami. Ini yang membuat lonjakan perolehan penjualan kami di semester I ini," pungkas Heru, Rabu, 23 Juni 2021. Baca Juga: Astaga Naga! Dihantam Kabar Buruk Bertubi-Tubi, Rupiah Hari Ini Ambruk di Sana Sini

Ia menambahkan, penjualan segmen swasta dan ritel relatif merata secara kuartalan, berbeda dengan segmen Pemerintah yang biasanya mulai terlihat

di kuartal III dan puncaknya kuartal IV. Kenaikan penjualan yang terjadi dengan cepat untuk segmen ritel juga disebabkan oleh produk swab antigen test yang kini sudah menjadi produk yang dikonsumsi secara reguler. Ditambah lagi, ungkap Heru, produk dengan merek Panbio itu sudah mendapat rekomendasi dari WHO karena memiliki akurasi yang tinggi.

Awal pekan lalu, IRRA juga menandatangani MoU dengan PT Kimia Farma Diagnostik (KFG) yang merupakan entitas anak usaha dari PT Kimia Farma Apotek. KFG memiliki 422 klinik dan 73 laboratorium untuk penyediaan alat tes swab antigen Panbio. Hal itu berdampak positif bagi IRRA, di maan perusahaan mendapat tambahan penjualan 300.000 unit Panbio per bulan.

Direktur Pemasaran IRRA, Hendry Hermen, menambahkan bahwa rumah sakit dan klinik menjadi target perusahaan untuk kategori segmen ritel. Bersamaan dengan itu, IRRA merilis produk baru Avimac, yakni imunomodulator untuk meningkatkan imun tubuh. Produk tersebut sudah memberi kontribusi bagi penjualan IRRA pada kuartal III dan ditargetkan dapat terjual hingga 150.000 botol.

"Kami optimis tahun ini , bisa kembali membukukan pertumbuhan seperti tahun lalu , apalagi jika melihat performa kami di semester I tahun ini yang ditopang segmen Ritel. Di semester II , selain dari instansi pemerintah, kami akan terus mengoptimalkan segmen ritel baik melalui penjualan secara langsung maupun melalui kerja sama-kerja sama seperti yang telah kami lakukan dengan PT Kimia Farma Diagnostika," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: