Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Luar Biasa! Selain Banyak Manfaat, Porang Juga Bisa Tumpangsari dengan Kelapa Sawit!

Luar Biasa! Selain Banyak Manfaat, Porang Juga Bisa Tumpangsari dengan Kelapa Sawit! Kredit Foto: Antara/Adeng Bustomi

Untuk melakukan budidaya tanaman porang, porang dapat tumbuh pada ketinggian 3-1.000 mdpl dengan suhu 25-35 derajat celcius, serta curah hujan 1.000-1.500 mm/tahun. Lalu, tanaman porang ditanam dengan jerak tanam 25 x 25 cm dengan jumlah 40.000 pohon/hektar. Tekstur tanah yang digunakan ringan hingga sedang, gembur, subur, dengan kandungan bahan organik tinggi serta udara yang baik.

Lebih lanjut, kelembapan tanah yang digunakan yakni tanah yang lembab. Jika tanah yang lembab membantu pertumbuhan porang dengan baik, maka umbi yang tumbuh juga akan besar.

Untuk diketahui, tanaman porang juga dapat tumbuh baik di bawah naungan karet, sengon, kelapa sawit dan hutan jati dengan perladangan kisaran 50-60 persen.

Untuk mempersiapkan tanaman porang yang baik, langkah pertama siapkan bibit terlebih dahulu, lalu pengolaan tanah, penanaman, naungan, perawatan, panen, hingga pengolahan pasca panen. Adapun sumber bibit porang berasal dari katak (umbi daun), umbi, polibag, stek daun hingga biji. Secara umum, pemilihan bibit ini tergantung tujuannya.

Pengolahan lahannya pun dilakukan pembalikan dan penggemburan tanah, pembuatan bedengan, pemberian dolomit jika pH tanah rendah dan pemberian pupuk dasar seperti kotoran hewan, daun-daunan dan limbah buah dan sayur, dan lain sebagainya.

Waktu penanamannya pun tanam di awal musim penghujan, dengan lubang kedalaman 10 cm. Adapun naungannya yakni di bawah pohon karet, kelapa sawit, mahoni, sengon, dll. Perawatannya pun bisa menggunakan dua metode yaitu manual dengan pembersihan lahan atau dengan mulsa untuk mencegah pertumbuhan gulma. Pemanenan umbi porang dilakukan dengan cara mengambil umbi yang dihasilkan pada musim kemarau, setelah masa vegetatif tiga kali dan masa istirahat dua kali.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: