Kredit Foto: Istimewa
Karena sepengetahuannya, PDI Perjuangan terkenal kompak ketika dipimpin oleh Megawati. Sehingga, bukan tidak mungkin persoalan perpecahan di antara kader karena persoalan usung mengusung capres, bakal selesai di tangan Megawati.
"Tetapi PDIP dibanyak tempat, cenderung dipilih karena memang soliditas Parpol, bukan tokoh, sehingga bukan tidak mungkin Puan menjadi satu-satunya yang dipilih," kata Dedi Kurnia.
Dalam hasil riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA diterangkan bahwa sosok Megawati Soekarnoputri sebagai Queen Maker bakal dihadapkan pada dilema dalam memilih Ganjar Pranowo atau Puan Maharani untuk kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
Di PDIP sendiri sudah terjadi keterbelahan secara alamiah menjadi dua kubu, usai dua nama tersebut diangkat oleh sejumlah kader. Apalagi setelah Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, menempatkan Puan sebagai “Teh Botol Sosro”. Yang Artinya, Pacul memastikan Ketua DPR RI itu bisa dipasangkan dengan siapa saja di Pilpres 2024.
Selain itu, belum lama ini hadir satu faksi yang mengaku sebagai pendukung Jokowi tiga periode. Ini tidak hanya memecah kubu menjadi tiga, tapi juga membuat partai kurang terkonsolidasi, dan dikhawatirkan gagal melanjutkan kesuksesan sebagai partai pemenang Pemilu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat