Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Banyak Pihak Muak dengan Diplomasi Abbas, Bagaimana Palestina Galang Dukungan Dunia?

Banyak Pihak Muak dengan Diplomasi Abbas, Bagaimana Palestina Galang Dukungan Dunia? Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Yerusalem -

Aktivitas diplomatik pemerintah Palestina di arena internasional tampaknya telah menurun secara signifikan selama sebulan terakhir. Tren penurunan ini sangat kontras dengan kesibukan aktivitas diplomatik oleh Israel dan Hamas, terutama dalam beberapa minggu terakhir.

Perang 11 hari antara Israel dan Hamas bulan lalu memperlihatkan peningkatan aktivitas diplomatik di Ramallah ketika Presiden Palestina Mahmoud Abbas menerima menteri luar negeri Mesir, Yordania, Jerman dan Inggris, serta Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Baca Juga: Menyelami Teater Politik Bennett, Pertarungan yang Menentukan buat Israel dan Palestina

Selain itu, seperti dilansir, Jerusalem Post, Rabu (30/6/2021), Abbas menerima panggilan telepon pertama dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada 15 Mei. Dia juga menerima panggilan telepon pada periode yang sama dari sejumlah pemimpin, termasuk presiden Prancis, raja Yordania, emir Qatar, dan presiden Tunisia dan Irak.

Kontak antara Abbas dan para pemimpin dunia hampir seluruhnya terfokus pada situasi di Jalur Gaza setelah pertempuran Israel-Hamas dan cara-cara mempertahankan gencatan senjata yang ditengahi Mesir yang mulai berlaku pada 21 Mei.

Setelah gencatan senjata, Abbas mengirim Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh ke Kuwait, Qatar dan Oman untuk membahas upaya rekonstruksi di Jalur Gaza. Tujuan utama kunjungan tersebut adalah untuk menggalang dukungan atas tuntutan Abbas agar upaya rekonstruksi dilakukan melalui pemerintah PA dan bukan Hamas.

Awal bulan ini, Abbas dijadwalkan melakukan perjalanan ke Kairo untuk berpartisipasi dalam pembicaraan rekonsiliasi yang disponsori Mesir antara faksi Fatah dan Hamas. Mesir memutuskan untuk membatalkan pertemuan pada menit terakhir setelah menyadari bahwa kesenjangan antara faksi-faksi Palestina yang bersaing tetap lebar seperti sebelumnya.

Beberapa laporan di media Arab menunjukkan bahwa orang Mesir sudah muak dengan Abbas dan tidak lagi siap untuk bekerja dengannya. Terakhir kali Abbas bepergian ke luar negeri adalah pada bulan April, ketika dia pergi ke Jerman untuk “pemeriksaan medis rutin.”

Sekarang berusia 85 tahun, Abbas tidak memiliki rencana untuk meninggalkan Ramallah dalam waktu dekat, sumber-sumber Palestina mengatakan pada Selasa (29/6/2021).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: