Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gila! Pasangan Pernikahan Campuran di Israel Bakal Dibunuh dengan Alasan Ini

Gila! Pasangan Pernikahan Campuran di Israel Bakal Dibunuh dengan Alasan Ini Kredit Foto: Getty Images/AFPMenahem kahana
Warta Ekonomi, Tel Aviv -

Seorang anggota Knesset Israel Yitzhak Pindrus telah menyerukan pembunuhan terhadap pasangan yang terlibat dalam 'pernikahan campuran'. Gagasan itu disampaikan selama pidato di parlemen pada Senin (28/6/2021).

Pindrus membuat komentarnya ketika melihat Mansour Abbas hadir. Dia adalah seorang warga Palestina-Israel yang merupakan wakil menteri dalam koalisi Perdana Menteri Naftali Bennett dan kepala Partai Islam Raam.  

Baca Juga: Raja Bahrain Tunjuk Sosok Ini Jabat Duta Besar Pertama untuk Israel Sepeninggal Netanyahu

Anggota United Torah Yudaism atau partai ultra-Ortodoks yang percaya pada negara dan masyarakat Yahudi yang homogen ini kembali menyatakan komentar kontroversial. Dia menyerukan pembunuhan terhadap orang-orang yang berkontribusi pada amalgamasi atau perkawinan antara suku atau bangsa.

Istilah tersebut mengacu pada cerita Alkitab tentang pembunuhan seorang pria Yahudi dan wanita non-Yahudi saat bercinta. Mereka dibunuh dengan menusukkan tombak melalui organ intim.

Jurnalis Israel David Sheen menulis tentang pernyataan Pindrus di Twitter dan membagikan pidatonya.

"Seperti kebanyakan anggota parlemen eliminasi, Yitzhak Pindrus tidak memiliki akun Twitter, tetapi tampaknya dia memiliki akun pribadi karena dia segera mencatat bahwa hasutannya untuk genosida semua orang Israel yang berkontribusi pada amalgamasi," ujarnya,

United Torah Yudaism adalah bagian dari kubu oposisi sayap kanan yang dipimpin oleh pemimpin Likud Benjamin Netanyahu. Perdana menteri Israel yang menjabat selama 12 tahun ini harus melepaskan jabatan setelah pemecatannya pada Juni.

Pada Maret, Pindrus pernah mengatakan bahwa perempuan yang masuk agama Yahudi melalui program konversi tentara Israel bukanlah orang Yahudi dan keluarga mereka harus berkabung. Dia menggunakan kata Ibrani "shiksas", sebuah istilah yang menghina untuk merujuk pada perempuan non-Yahudi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: