Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kaspersky: Keamanan Aplikasi Kencan Masih Baik

Kaspersky: Keamanan Aplikasi Kencan Masih Baik Kredit Foto: Theverage
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menemukan pasangan dari pertemuan di sebuah pesta tampak makin kuno dengan kencan online yang kini kian booming —setidaknya akibat pandemi. Tinder mencapai rekor 3 miliar swipe dalam satu hari pada Maret 2020, sementara OkCupid mengalami 700% peningkatan pada periode Maret hingga Mei di tahun yang sama. Di tengah popularitas yang meningkat ini, Kaspersky memutuskan untuk mereplikasi penelitiannya dari tahun 2017 ke dalam lanskap aplikasi kencan untuk melihat perkembangan dalam hal keamanannya.

Jika dibandingkan dengan penelitian mereka sebelumnya pada tahun 2017, aplikasi kencan saat ini menjadi lebih aman dari sudut pandang teknis, terutama dalam hal transfer data. Namun, aplikasi ini masih menimbulkan risiko yang signifikan dalam hal mengekspos terlalu banyak informasi pribadi tentang pengguna—sehingga membuat mereka rentan terhadap ancaman seperti cyberstalking dan doxing.

Baca Juga: Waspada, Pelaku Kejahatan Siber Gunakan Serial Terkenal untuk Phising

"Untungnya, fakta yang kami lihat beberapa tahun terakhir menunjukkan aplikasi kencan bergerak ke arah yang lebih baik dan memungkinkan pengguna terhubung dengan lebih aman. Mereka terus berupaya untuk menjaga keamanan data, dan, dalam versi berbayar dari banyak aplikasi, pengguna dapat melakukan hal-hal seperti menentukan lokasi secara manual atau mengaburkan foto mereka," kata Tatyana Shishkova, pakar keamanan di Kaspersky dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/6/2021).

Mudah-mudahan di masa depan, lanjut Tatyana, opsi ini akan tersedia di semua aplikasi secara gratis. Hal terbaik yang dapat dilakukan pengguna untuk tetap aman adalah berhati-hati dengan data yang mereka bagikan seputar diri sendiri, baik di profil kencan maupun dalam percakapan.

Untuk penelitian terkait, Kaspersky menganalisis sembilan aplikasi kencan populer dan berperingkat tinggi dengan basis pengguna global: Tinder, Bumble, OkCupid, Mamba, Pure, Feeld, Her, Happn, dan Badoo. Apa yang mereka temukan adalah jika dibandingkan dengan 2017, aplikasi kencan kini jauh lebih aman dari sudut pandang teknis, tetapi risiko privasi utama tetap ada.

Pada tahun 2017, empat aplikasi yang dipelajari memungkinkan untuk melakukan pencegatan data yang dikirim dari aplikasi, dan banyak yang menggunakan protokol HTTP tidak terenkripsi. Namun, pada tahun 2021, situasinya telah membaik secara signifikan. Tidak ada aplikasi yang diteliti menggunakan HTTP maupun yang melakukan pengiriman data jika protokolnya tidak aman.

Namun, masalah privasi yang signifikan tetap ada dalam aplikasi kencan. Sebagian besar aplikasi kencan memungkinkan pengguna untuk mendaftarkan akun mereka ke salah satu situs jejaring sosial mereka (Instagram, Facebook, Spotify, dll.). Jika pengguna memilih untuk melakukan ini, profil mereka secara otomatis diisi dengan informasi dari situs jejaring sosial tersebut, seperti foto dan informasi biodata.

Pengguna juga diundang untuk berbagi informasi seperti tempat kerja atau universitas mereka. Semua data yang disebutkan di atas memudahkan untuk menemukan akun media sosial para pengguna aplikasi kencan.

Selain itu, aplikasi seperti Happn, Her, Bumble, dan Tinder mewajibkan pengguna untuk membagikan lokasi mereka. Beberapa aplikasi, seperti Mamba, juga membagikan rincian jarak paling terdekat match potensial dengan pengguna. Happn memiliki fungsi tambahan yang memungkinkan pengguna untuk melihat berapa kali dan di lokasi mana yang memungkinkan mereka bertemu dengan  match potensialnya.

Akses menuju data seperti lokasi pengguna, tempat kerja, nama, informasi kontak, dll., membuat mereka rentan terhadap cyberstalking atau bahkan penguntitan fisik, serta doxing (di mana informasi yang sebelumnya bersifat pribadi dipublikasikan untuk merusak reputasi atau membahayakan korban).

Terlebih lagi, Mamba menjadi satu-satunya aplikasi yang memungkinkan pengguna mengaburkan foto mereka secara gratis, dan Pure adalah satu-satunya yang melarang pengguna mengambil tangkapan layar obrolan. Ini memungkinkan pengguna untuk membagikan obrolan dan foto mereka tanpa izin mereka, berpotensi untuk tujuan pemerasan atau doxing.

Namun, banyak aplikasi telah menambahkan versi berbayar, dan ini mencakup pilihan tambahan yang dapat meningkatkan keamanan pengguna. Misalnya, dalam versi berbayar Tindr dan Bumble, Anda dapat secara manual memilih lokasi Anda ke wilayah tertentu. Karena dibandingkan dengan penggunaan jarak terdekat, pemilihan lokasi berdasarkan wilayah akan jauh lebih sulit untuk menggambarkan lokasi tepat pengguna.

Beberapa versi aplikasi berbayar, seperti Happn, menawarkan "mode penyamaran" kepada pengguna, di mana pengguna dapat menyembunyikan profil mereka dari orang yang tidak dikenal dan para calon match.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: