Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Teori Stephen Hawking yang Terkenal tentang Lubang Hitam Dikonfirmasi, Ini Kata Peneliti

Teori Stephen Hawking yang Terkenal tentang Lubang Hitam Dikonfirmasi, Ini Kata Peneliti Kredit Foto: NASA Ames Research Center/C. Henze

Untuk menguji teori ini, para peneliti menganalisis gelombang gravitasi, atau riak dalam struktur ruang-waktu, yang diciptakan 1,3 miliar tahun lalu oleh dua lubang hitam raksasa saat mereka berputar ke arah satu sama lain dengan kecepatan tinggi.

Ini adalah gelombang pertama yang pernah terdeteksi pada tahun 2015 oleh Advanced Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO), sinar laser yang terbelah menjadi dua jalur sepanjang 2.485 mil (4 kilometer), dan mampu mendeteksi distorsi sekecil apa pun dalam ruang-waktu dengan mengubah panjang jalurnya.

Dengan membagi sinyal menjadi dua bagian –sebelum dan setelah lubang hitam bergabung– para peneliti menghitung massa dan putaran dari dua lubang hitam asli dan yang baru digabungkan. Angka-angka ini, pada gilirannya, memungkinkan mereka untuk menghitung luas permukaan setiap lubang hitam sebelum dan sesudah tumbukan.

"Saat mereka berputar satu sama lain lebih cepat dan lebih cepat, gelombang gravitasi meningkat dalam amplitudo lebih dan lebih sampai mereka akhirnya jatuh satu sama lain - membuat ledakan besar gelombang ini," kata Maximiliano.

"Yang tersisa dari Anda adalah lubang hitam baru yang berada dalam keadaan tereksitasi ini, yang kemudian dapat Anda pelajari dengan menganalisis bagaimana getarannya. Ini seperti jika Anda membunyikan bel, nada dan durasi spesifik yang dibunyikannya akan memberi tahu Anda strukturnya dari bel itu, dan juga terbuat dari apa," ungkap peneliti Massachusetts Institute of Technology.

Luas permukaan lubang hitam yang baru dibuat lebih besar dari dua gabungan awal, membenarkan hukum luas Hawking dengan tingkat kepercayaan lebih dari 95%.

Menurut para peneliti, hasil mereka cukup sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Teori relativitas umum —dari mana hukum area berasal— melakukan pekerjaan yang sangat efektif untuk menggambarkan lubang hitam dan objek skala besar lainnya.

Namun, misteri sebenarnya dimulai ketika kita mencoba mengintegrasikan relativitas umum —aturan benda-benda besar— ??dengan mekanika kuantum —aturan-aturan yang sangat kecil. Peristiwa aneh mulai terjadi, mendatangkan malapetaka pada semua aturan keras dan cepat kami, dan melanggar hukum area sepenuhnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: