Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Tak Kuat Menahan Tangis

Anies Tak Kuat Menahan Tangis Kredit Foto: Facebook/Anies Baswedan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anies Baswedan mengumumkan kepada seluruh warga Ibu Kota bahwa kondisi Jakarta sedang genting akibat lonjakan besar kasus Covid-19. Ketika mengumumkan ini, suara Gubernur DKI Jakarta ini bergetar. Dia seperti menahan tangis.

Pengumuman ini disampaikan Anies usai melakukan rapat koordinasi di Mapolda Metro Jaya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, kemarin. Ia didampingi Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Pangdam Jaya Mayjen Mulyo Aji, dan Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Asri Agung Putra.

Baca Juga: Instruksi Anies Baswedan Keras Bakal Diangkut, Ferdinand Tertawa Geli: Kalau 212 Situ Berani Nies!

Wajah Anies memang tertutup masker dua lapis. Tapi, hal itu tak bisa menutupi aura sedihnya ketika berdiri di Lapangan Presisi, Kompleks Mapolda Metro Jaya.

“Jakarta sedang dalam keadaan genting, situasi darurat,” ucap Anies pelan, dengan suara bergetar. Sesekali ia berdehem, untuk melancarkan suaranya yang serak.

Memang, di tengah meledaknya kasus Corona, Jakarta terbilang paling parah. Dalam beberapa hari terakhir, penambahan kasus baru di Jakarta di atas 9 ribu orang per hari. Kemarin, penambahan kasus baru memecahkan rekor, dengan angka 9.399 orang.

Saat ini, total kasus di DKI sudah 560.408. Yang paling bikin cemas, kasus aktif atau pasien yang membutuhkan perawatan melonjak menjadi 81.721 orang. “Besar kemungkinan ini mencapai 100 ribu dalam hitungan hari ke depan,” ujar Anies, dengan nada cemas.

Parahnya, jumlah pasien yang dirawat tidak sebanding dengan yang sembuh. Kemarin, angka kesembuhan hanya bertambah 5.013 orang. Dengan begitu, total pasien sembuh di Jakarta mencapai 473.233 orang. Sementara jumlah kasus meninggal bertambah 30 orang. Sehingga total sudah 5.454 kasus meninggal dunia akibat Covid-19.

Dengan kondisi ini, Anies meminta semua warganya tetap berada di rumah. Tidak bepergian. Kecuali ada kebutuhan mendesak.

Untuk mencegah masyarakat keluyuran, mulai tadi malam, ada pembatasan di sejumlah ruas jalan Jakarta. Kampung-kampung yang berstatus zona merah dan oranye ditutup.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga berpesan agar selama PPKM Darurat, olahraga di rumah saja. Paling banter, di kompleks perumahan masing-masing. Tak terkecuali bersepeda. Termasuk yang biasanya dilakukan di akhir pekan. “Kalau melanggar diangkut bersama sepedanya,” ucapnya, sedikit mengancam.

Memperkuat pernyataan Anies, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan, pihaknya tidak akan segan-segan mengandangkan sepeda, termasuk pesepedanya. “Berhenti (dulu) naik sepeda,” tegasnya. Menurutnya, pilihan mengandangkan sepeda itu lebih baik daripada membiarkan pesepeda berkeliaran terpapar dan menularkan virus Corona.

Ia menambahkan, penutupan jalan mulai dilakukan sejak dini hari tadi. Baik di pintu masuk, maupun pintu keluar Jakarta. Fadil meminta masyarakat tidak ada yang melakukan mobilitas di luar kegiatan yang telah diizinkan Satgas Penanganan Covid-19.

Sebelumnya, Komandan PPKM Darurat Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan, seluruh wilayah di DKI Jakarta masuk level 4. Artinya, level yang sangat tinggi angka penularannya. “Jadi, kita akan melakukan ketat betul di DKI,” ucap Luhut, Kamis (1/7).

Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan, status level 4 yang disematkan pada DKI mengindikasikan angka penularan sudah berada di tingkat tertinggi. Selain itu, juga merupakan indikator angka keterpakaian rumah sakit sudah di atas 70 persen. Kondisinya sudah genting. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: