Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Heboh Video TKA China saat PPKM Darurat, Netizen: Luhut Mah Gembongnya...

Heboh Video TKA China saat PPKM Darurat, Netizen: Luhut Mah Gembongnya... Kredit Foto: Instagram/Luhut Binsar Pandjaitan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di tengah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, isu buruh China muncul lagi. Gara-garanya, ada video viral yang memperlihatkan 20 tenaga kerja asing (TKA) asal China tiba di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, kemarin.

Gara-gara hal ini, Komandan PPKM Darurat, Luhut Binsar Pandjaitan banyak di-mention warganet alias netizen. Dalam video berdurasi 32 detik itu, terlihat rombongan 20 TKA China turun dari pesawat di Bandara Hasanuddin. Tentengan mereka banyak. Ada koper dan tas selempang berisi penuh. Seperti datang dari perjalanan jauh dan bakal tinggal lama di Tanah Air.

Baca Juga: Aneh Banget, Warga Sendiri Diobok-obok, TKA China Dibiarkan Lolos

Di dalam video itu tercantum tanggal kedatangan mereka, yakni 3 Juli 2021, tepat hari pertama diterapkannya PPKM Darurat Jawa-Bali. "Tuh, warga negara asing. Iya. Parah banget ya. Lagi Corona gini, lagi ketat-ketatnya Corona, pada dateng semua ke Jakarta. Liat tuh, banyak banget. Lagi sepi, keluar dia orang," kata seorang perempuan, dalam video singkat tersebut.

Tak ayal, video ini langsung bikin heboh. Video itu terus di-retweet dan di komentari macam-macam. Tak heran, video itu kemudian jadi trending topic. Sampai tadi malam, sudah tembus 12,6 ribu tweet.

Sebagian komentarnya langsung buruk sangka. Mereka langsung percaya bahwa TKA itu baru datang dari China. Mereka pun langsung menyalahkan Luhut.

"Luhut mah gembongnya TKA asal China," tuding @lolok79990669. "Luhut si penyayang TKA China," sambar @UtangJpu. "TKA China datang untuk ngejar pertumbuhan ekonomi... Kan PPKM nya hanya Jawa-Bali... Kalau berani, langsung protes sama Presiden atau pelaksana Pak Luhut...," sindir @Suhartogmailco1.

Ekonom Senior Faisal Basri ikut panas. "Sudah keterlaluan. Ini modus baru. Selama Mei 2021, yang masuk lewat bandara Sam Ratulangi sebanyak 1.015 orang," cuitnya di akun @Faisal Basri.

Benarkah para TKA itu baru datang dari China? Kepala Divisi Imigrasi Wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) Dodi Karnida menerangkan, TKA itu tidak datang langsung dari China. Namun, mereka sudah lama tiba di Jakarta dan sudah menjalani isolasi selama 14 hari.

Dia menegaskan, tidak mungkin TKA itu langsung datang dari China. Sebab, di Bandara Hasanuddin tidak membuka penerbangan internasional. "Kedatangan ke Sultan Hasanuddin yang tidak bersifat internasional itu tidak ada masalah," katanya kepada wartawan, kemarin.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulsel Darmawan Bin tang menyebut, kedatangan para TKA China ini untuk bekerja di smelter PT Huadi Nickel Alloy Indonesia di Kabupaten Bantaeng, Sulsel. "Informasi itu benar dan TKA bersangkutan bekerja di PT Huadi di Kabupaten Bantaeng," katanya, kemarin.

Petugas Disnakertrans telah dikerahkan untuk melakukan pendataan. "Staf Pengawasan Disnakertrans Sulsel masih mencari informasi terkait pemanfaatan TKA tersebut serta hal-hal lain berkaitan dengan izin-izin mereka," ujarnya.

Lalu, bagaimana tanggapan pihak Luhut? Tidak banyak respons yang disampaikan. Pihak Kemenko Kemaritiman dan Investasi hanya menjelaskan ke netizen lewat akun Twitter @kemenkomarvest, tautan dari penjelasan Kabag Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Kemkumham Arya Pradhana.

Sebelumnya, Arya membantah video viral itu. Dia menyebut, itu merupakan video lama. "Video tersebut merupakan video lama, yaitu pada Juni 2020 dan bukan video kondisi saat ini," ucapnya, melalui keterangan kepada wartawan, kemarin.

Menurutnya, WNA tersebut merupakan orang asing yang akan meninggalkan Indonesia dengan rute Manado-Jakarta-Nanning (Tiongkok). "Saat ini pemerintah masih memberlakukan pelarangan orang asing masuk ke wilayah Indonesia untuk mencegah lonjakan persebaran Covid19," tekan dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: