Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Banyak Ratusan Pasukan Afghanistan Kabur, Tajikistan Terpaksa Kirim Puluhan Ribu Tentaranya

Banyak Ratusan Pasukan Afghanistan Kabur, Tajikistan Terpaksa Kirim Puluhan Ribu Tentaranya Kredit Foto: Reuters/Afghanistan Ministry of Defence
Warta Ekonomi, Kabul -

Presiden Tajikistan pada Senin (5/7/2021) memerintahkan mobilisasi 20.000 tentara cadangan untuk memperkuat perbatasan dengan Afghanistan. Instruksi ini datang setelah lebih dari 1.000 personel keamanan Afghanistan melarikan diri melintasi perbatasan sebagai tanggapan atas kemajuan gerilyawan Taliban.

Penyeberangan pada Minggu (4/7/2021) menggarisbawahi situasi yang memburuk dengan cepat di Afghanistan. Hal ini sejalan dengan pasukan asing mendekati penarikan penuh setelah 20 tahun perang dan dengan negosiasi damai terhenti.

Baca Juga: Kemajuan Pesat Taliban Bikin Cemas, Putin Langsung Telepon Tetangga Afghanistan

Presiden Tajikistan Emomali Rakhmon melakukan panggilan internasional untuk membahas situasi dengan sekutu di kawasan itu. Termasuk mitra terdekatnya, Rusia Vladimir Putin yang negaranya memiliki kehadiran militer besar di Tajikistan.

Putin meyakinkan Rakhmon bahwa Moskow akan mendukung bekas republik Uni Soviet untuk menstabilkan perbatasannya dengan Afghanistan jika diperlukan, baik secara langsung maupun melalui blok keamanan regional, kata Kremlin dalam sebuah pernyataan.

Rusia mengoperasikan pangkalan militer terbesarnya di luar negeri di negara miskin Asia Tengah itu, di mana ia menempatkan tank, helikopter, dan pesawat serang darat.

Tajikistan sedang mempertimbangkan untuk mendirikan kamp-kamp bagi calon pengungsi dari Afghanistan, sumber-sumber pemerintah mengatakan kepada Reuters sebelumnya pada hari Senin.

Ratusan anggota pasukan keamanan Afghanistan telah melarikan diri dari kemajuan cepat Taliban di utara. Tetapi penarikan hari Minggu adalah yang terbesar yang dikonfirmasi, terjadi hanya dua hari setelah Amerika Serikat secara resmi mengosongkan pangkalan udara Bagram utamanya di Afghanistan sebagai bagian dari rencana untuk menarik semua pasukan asing pada 11 September.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: