Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jackie Chan Mau Gabung Partai Komunis China: Saya Bisa Melihat Kebesaran Partai

Jackie Chan Mau Gabung Partai Komunis China: Saya Bisa Melihat Kebesaran Partai Kredit Foto: Variety
Warta Ekonomi, Beijing -

Superstar film aksi Hong Kong Jackie Chan, juga dikenal sebagai politisi pro-Beijing, telah menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan Partai Komunis China (PKC), tabloid Global Times melaporkan pada Senin (12/7/2021).

Sejak 2013, Chan telah menjabat sebagai anggota Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China. Itu merupakan badan penasihat utama negara yang memberikan umpan balik dan saran kepada pemerintah daratan tentang isu-isu kebijakan utama.

Baca Juga: Mendalami Permasalahan Pelik Korut: Blokade Jalur China, Krisis Pangan, hingga Tolak Vaksin Asing

Chan, dikutip oleh surat kabar itu, mengatakan di sebuah forum Kamis lalu di Beijing, "Saya bisa melihat kebesaran" partai yang berkuasa dan "akan memberikan apa yang dikatakannya, dan apa yang dijanjikannya dalam waktu kurang dari 100 tahun, tetapi hanya beberapa puluhan tahun."

"Saya ingin menjadi" anggota partai," tambahnya, menurut Global Times.

Simposium tersebut mengundang orang dalam film China untuk berbicara dan berbagi pandangan mereka tentang pidato utama oleh Presiden Xi Jinping pada 1 Juli, peringatan 100 tahun berdirinya Partai Komunis.

Tanggapan China terhadap pandemi virus corona baru dan protes di Hong Kong serta kegiatan perayaan seratus tahun partai yang berkuasa, yang dipimpin oleh Xi, telah menunjukkan bagaimana orang-orang di wilayah tersebut harus berkontribusi pada partai tersebut, kata surat kabar itu.

Pernyataan Chan telah "mencerminkan pemahaman elit Hong Kong yang semakin objektif dan rasional" tentang partai tersebut, Global Times mengutip para ahli mengatakan.

Di bawah kebijakan "satu negara, dua sistem" China, Hong Kong dijanjikan akan menikmati hak dan kebebasan wilayah semi-otonom selama 50 tahun setelah kembali ke daratan pada 1997.

Tetapi Beijing baru-baru ini mengambil tindakan tegas terhadap Hong Kong sejak protes skala besar yang dipicu oleh RUU yang sekarang ditarik yang memungkinkan ekstradisi ke daratan berubah menjadi gerakan pro-demokrasi pada 2019.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: