Tulis Artikel Kontroversial, Putin Sengaja Tulis Rusia dan Ukraina Berasal dari Satu Ibu
Perjanjian 2015 yang ditengahi oleh Prancis dan Jerman membayangkan bahwa Ukraina dapat merebut kembali kendali perbatasannya dengan Rusia di wilayah yang dikuasai pemberontak setelah memberi mereka otonomi luas dan mereka memilih pemimpin dan legislatif lokal. Ketentuan tersebut dibenci oleh banyak orang Ukraina sebagai pengkhianatan terhadap kepentingan nasional, dan penyelesaian damai telah terhenti.
“Saya semakin yakin bahwa Kyiv tidak membutuhkan Donbas. Karena, pertama, penduduk di wilayah ini tidak akan pernah menerima aturan yang mereka coba dan masih coba terapkan dengan paksa, blokade, dan ancaman,” tulis Putin dalam artikel tersebut.
Pemimpin Rusia mencatat bahwa Ukraina memperoleh wilayah yang luas di tenggara negara itu dan di tempat lain selama periode ketika itu adalah bagian dari Uni Soviet dan mengkritik para pemimpin Soviet karena mengorbankan kepentingan Rusia untuk kepentingan Ukraina dan republik lainnya.
Putin lebih lanjut menuduh bahwa Ukraina dan bekas republik Soviet lainnya secara tidak adil mempertahankan setelah memperoleh kemerdekaan melalui runtuhnya Uni Soviet tanah Rusia bersejarah yang diberikan kepada mereka oleh penguasa Komunis.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: