Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Banyak Pasien Covid-19 Sulit Dapat Faskes, Kemenkes: Lonjakan Kasus Hampir 4 Kali Lipat dari 2020

Banyak Pasien Covid-19 Sulit Dapat Faskes, Kemenkes: Lonjakan Kasus Hampir 4 Kali Lipat dari 2020 Kredit Foto: Antara/Adeng Bustomi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peningkatan kasus Covid-19 yang melonjak drastis belakangan ini membuat banyak pasien yang tidak mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan (faskes). Menurut Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, hal itu disebabkan kasus yang terjadi saat ini naik hampir 4 kali lipat dibanding Desember 2020.

"Nah, tentunya dengan peningkatan yang hampir 4 kali lipat ini sangat sulit untuk kita menyesuaikan dengan sarana dan prasarana yang ada," jelas Nadia dalam Diskusi Publik INDEF secara virtual, Jumat (16/7/2021).

Baca Juga: Birokrasi Penanganan Covid-19 Dinilai Bertele-tele, Faisal Basri: Jangan Samakan dengan Prapandemi!

Meskipun mengakui ketersediaan fakses untuk Covid-19 terbatas, kata Nadia, bukan berarti faskes dalam kondisi kolaps. "Faskes kolaps itu tidak tepat. Memang kita ada keterbatasan dan over capacity, tapi bukan berarti kolaps," imbuhnya.

Ia menjelaskan, pemerintah saat ini tengah berupaya untuk terus menambah ketersediaan faskes Covid-19, misalnya membuka Asrama Haji Pondok Gede untuk ruang isolasi pasien Covid-19 serta pemanfaatan wisma kementerian atau lembaga yang dialihkan menjadi tempat perawatan Covid-19.

Pemerintah juga berupaya melakukan deteksi dini penyebaran Covid-19 agar masyarakat bisa ditangani sebelum gejalanya memasuki fase berat.

"Kalau kasus ditemukan lebih dini, dia tidak akan jadi berat, akhirnya tidak perlu ke fasyankes. Jadi, akhirnya memberikan ruang ke fasyankes untuk memberikan penanganan yang lebih baik untuk kasus-kasus yang berat," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Research Associate Imperial College London Dian Kusuma menyatakan, berbagai upaya perlu dilakukan untuk menekan penularan virus sehingga kondisi fasilitas kesehatan bisa terselamatkan.

"Kita perlu menekan penularan di masyarakat karena rumah sakit penuh. Ketika hospital sudah penuh dan kematian tinggi, itu (dilakukan) lockdown untuk menekan kematian," katanya.

Salah satu upaya yang perlu digencarkan baik oleh pemerintah maupun masyarakat adalah percepatan vaksinasi. Dian Kusuma mencontohkan, vaksinasi Covid-19 di Inggris berhasil menyelamatkan 11.700 jiwa dan 33.000 orang bergejala parah yang harus masuk rumah sakit.

"Jadi, (vaksin Covid-19) benar-benar luar biasa dampaknya," terangnya.

Ia menekankan dalam upaya pembatasan sosial seperti lockdown atau PPKM yang diterapkan di Indonesia, harus dibarengi dengan upaya lain seperti testing dan vaksinasi agar kebijakan bisa berjalan dengan efektif.

"Ketika kita ngomong lockdown, itu enggak semata-mata cuma lockdown doang, tapi the whole things itu penting juga, seperti testing dan vaksin," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: