Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Raja Branding: Jika Produk Tak Mampu Terjual, Maka Biarkan Branding yang Bekerja

Raja Branding: Jika Produk Tak Mampu Terjual, Maka Biarkan Branding yang Bekerja Subiakto Priosoedarsono. | Kredit Foto: Twitter/Sumbo Tinarbuko

Personal brand yang biasa dilakukan Subiakto ada tiga yaitu 'Siapa Anda', yang kedua 'Publik mendapat manfaat apa', kemudian yang ketiga adalah 'Publik menjadi siapa yang mendapat manfaat dari Anda'.

Lebih lanjut, Subiakto mengungkap bahwa pada dasarnya semua brand memiliki produk. Baik yang berwujud atau tidak berwujud. Dalam menciptakan sebuah brand, Subiakto mengaku bahwa memang diperlukan disruptive product.

Selain itu ada juga tagline yaitu kalimat indah dari suatu positioning yang dibangun dari tiga hal yaitu yang pertama adalah keahlian, lalu value, dan terakhir added value, barulah positioning. Sehingga tagline-nya bisa menjadi satu kesatuan semisal menjadi tagline 'Dokter penolong yang menyenangkan', ujar Subiakto.

Terakhir, Helmy Yahya menegaskan bahwa personal branding bukanlah atribut sesaat. Tetapi adalah hasil dari perjalanan panjang seseorang. Ketika ingin membangun personal branding untuk UMKM, maka bangunlah kepercayaan kepada orangnya. Menjadi populer tidak terlalu penting, yang penting adalah tepat sasaran.

Terlebih di tengah pandemi seperti ini, Subiakto menuturkan jika produk tak mampu terjual, maka biarkan brand yang bekerja. Karena itu, penting membentuk brand sejak jauh sebelum terjadi krisis. Jika krisis terjadi, maka orang-orang akan mencari brand Anda.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: