Denny Siregar Sekakmat Demokrat: Lawan Gue Sendirian Aja Nggak Sanggup, Mau Lawan Jokowi
Pegiat Media Sosial Denny Siregar makin panas berseteru dengan kader Partai Demokrat. Perseteruan tersebut terlihat dari unggahan Denny Siregar di akun Twitter pribadinya sebagaimana dikutip GenPI.co.
"Orang-orang @PDemokrat sibuk menyerang gue," jelas Denny Siregar, Senin (19/7).
Baca Juga: SBY Nongol di Film Hollywood Sekian Detik, Denny Seret Luka Lama: Hambalang Muncul Seumur Hidup
Dalam unggahannya, Denny Siregar menyarankan kepada anak buah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) agar memberikan solusi kepada pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19. "Mending kalian fokus kasih solusi ke pemerintah dalam tangani pandemi," ungkap Denny Siregar.
Denny Siregar menilai, dirinya sama sekali tak sebanding jika dibandingkan dengan Partai Demokrat. "Apalah seorang Denny ini buat kalian, partai yang dulu besar," jelas Denny Siregar.
Namun kemudian, Denny Siregar melontarkan sindiran berkenaan dengan perolehan kursi Partai Demokrat sejak Pemilu 2004. "Perolehan kursi @PDemokrat 2004: 7,45 persen, 2009: 20,4 persen, 2014: 10,1 persen, 2019: 7,77 persen," ungkapnya.
Akan tetapi, ia yakin angka itu akan jauh menurun pada Pemilu 2024. "2024: 3,33 persen akan nyungsep. Itu partai kayak saham Bakrie," sindirnya.
Tak hanya itu, Denny Siregar lantas kembali melontarkan sindiran karena Partai Demokrat selalu "menyerang" Jokowi. "Lah, ngelawan gue sendirian aja, seluruh kader @PDemokrat nggak sanggup. Gitu kok mau melawan @jokowi," kata Denny Siregar.
Sebelumnya, Denny Siregar juga mengkritisi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat. Menurutnya, PPKM Darurat hanya akan membuat perekonomian nasional tambah lumpuh. Sebagai saran, Denny meminta pemerintah cukup melakukan PPKM biasa.
"Mari kita ubah aja PPKM darurat jadi PPKM biasa. Ekonomi harus jalan, orang-orang butuh makan. Prokes ketat, tapi kita tetap gerak," jelas Denny Siregar, Sabtu (17/7). Denny Siregar juga menyindir kelompok yang meminta Indonesia memberlakukan lockdown atau karantina wilayah total. Menurutnya, isu itu terus digoreng oleh kadrun.
"Kadrun itu dari dulu penginnya memang lockdown, supaya dapat santunan. Mereka memang pada dasarnya pemalas. Bergantung pada sumbangan," imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum