Contoh Penerapan Behavioral Economics
Salah satu penerapan behavioral economics adalah heuristik, yang merupakan penggunaan aturan praktis atau jalan pintas secara mental untuk membuat keputusan cepat. Namun, ketika keputusan yang dibuat mengarah pada kesalahan, heuristik dapat menyebabkan bias kognitif.
Teori behavioral, juga dapat diterapkan pada behavioral economics karena teori ini menjalankan eksperimen dan menganalisis keputusan orang untuk membuat pilihan yang tidak rasional. Bidang lain di mana behavioral economics dapat diterapkan adalah behavioral finance, yang berusaha menjelaskan mengapa investor membuat keputusan terburu-buru saat berdagang di pasar modal.
Perusahaan akan menggabungkan behavioral economics untuk meningkatkan penjualan produk mereka. Pada tahun 2007, harga iPhone berkapasitas 8GB diperkenalkan seharga 600 dolar AS dan dengan cepat diturunkan menjadi 400 dolar AS. Bagaimana jika nilai intrinsik ponsel itu sebenarnya adalah 400 dolar AS? Jika Apple memperkenalkan ponsel seharga 400 dolar AS, reaksi awal terhadap harga di pasar smartphone tersebut mungkin akan negatif karena ponsel tersebut mungkin dianggap terlalu mahal.
Tetapi dengan memperkenalkan ponsel dengan harga yang lebih tinggi dan menurunkannya menjadi 400 dolar AS, konsumen jadi percaya bahwa mereka mendapatkan kesepakatan yang cukup bagus dan mendongkrak penjualan untuk Apple sendiri. J
uga, pertimbangkan produsen sabun yang memproduksi sabun yang sama tetapi memasarkannya dalam dua paket berbeda untuk menarik beberapa kelompok sasaran. Satu paket mengiklankan sabun untuk konsumen biasa, dan yang lainnya untuk konsumen dengan kulit sensitif. Target terakhir tidak akan membeli produk jika paket tersebut tidak menyebutkan bahwa sabun ini ditujukan untuk kulit sensitif. Mereka akan memilih sabun dengan label kulit sensitif, meskipun itu merupakan produk yang sama persis.
Ketika perusahaan mulai memahami bahwa konsumen mereka tidak rasional, cara yang efektif adalah dengan menanamkan behavioral economics dalam kebijakan pengambilan keputusan perusahaan yang menyangkut pemangku kepentingan internal dan eksternal, mungkin terbukti bermanfaat jika dilakukan dengan benar.
Singkatnya, inti dari behavioral economics yaitu manusia secara terprogram pasti membuat kesalahan dalam menilai sesuatu dan mereka membutuhkan dorongan untuk membuat keputusan yang sesuai dengan kepentingan terbaik bagi mereka sendiri. Pemahaman tentang orang yang salah dapat membantu orang menjadi benar. Pendekatan ini melengkapi dan meningkatkan model pilihan yang rasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: