Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyoroti manuver sejumlah pihak dengan menjadikan pandemi Covid-19 senjata politik menghantam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dia menyebut manuver itu seperti mulai curi start kampanye Pilpres 2024 di berbagai daerah hingga gerakan yang ingin menjatuhkan presiden melalui aksi Jokowi End Game.
"Belakangan ini kita melihat banyak sekali akrobat yang dilancarkan banyak pihak, utamanya di politik. Saya pribadi melihatnya ini sangat tidak etis, karena kita sedang berjuang bersama menghadapi pandemi," ucap Ahmad Sahroni dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (25/7).
Baca Juga: Seruan Jokowi End Game di Glodok, Menjadi Tanda Bila Demo Ingin Dibuat Seperti 98 Tapi Gagal Total
Politikus NasDem itu mengatakan pandemi Covid-19 merupakan bencana kemanusiaan yang seharusnya dihadapi dengan bahu-membahu untuk memperbaiki keadaan. "Bukan malah menyerang lawan. Jadi, tolong jangan manfaatkan pandemi sebagai senjata politik. Tolong nuraninya dipakai," ucap Sahroni menegaskan.
Pria asal Tanjung Priok, Jakarta Utara itu menegaskan, jika pihak-pihak yang melakukan manuver politik ingin mendapatkan dukungan dari rakyat, maka buktikan saja kontribusinya dalam menangani pandemi Covid-19 ini kepada rakyat.
"Perang politik tentu malah akan memecah fokus dalam membantu menyelesaikan masalah pandemi ini, rakyat yang sudah sengsara malah makin sengsara," ucapnya.
Untuk itu dia mengajak semua pihak bersama-sama membantu pemerintah mengatasi pandemi serta dampaknya terhadap masyarakat.
"Sudahilah perang politik saling menyerang ini. Toh, kalau politisi, pejabat, atau partainya pada kerja bener dan bantu rakyat, mereka lihat kok, dan tentunya akan jadi pertimbangan mereka juga untuk elektabilitas nantinya. Dengan kerja, bukan dengan pencitraan atau serang lawan," tutur Sahroni.
Baca Juga: Ferdinand Sebut Dalang di Balik Aksi Jokowi End Game, Ternyata Eh Ternyata...
Sebagai pimpinan komisi bidang hukum DPR, Sahroni juga akan berkomunikasi dengan kepolisian terkait kemungkinan dilarangnya segala aksi demonstrasi selama PPKM.
"Saya akan mengkomunikasikan kepada kepolisian agar melarang segala bentuk demonstrasi apa pun pandangannya selama masa PPKM. Orang Salat Iduladha saja enggak boleh, masa demo boleh?" pungkas Sahroni.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: