Perubahan-perubahan ini harus didukung dengan perubahan mindset dan teknologi pendukungnya. Triharry menilai hal inilah yang mungkin masih menjadi tantangan bagi sejumlah perusahaan.
Sebab terkadang situasinya adalah mindset sudah siap, tetapi teknologinya belum siap. Atau sebaliknya, ketika teknologi yang mumpuni sudah siap, namun ternyata mindset orangnya belum siap.
“Yang paling ideal adalah bagaimana mengubah people mindset dan menggunakan teknologi sebagai leverage,” Triharry berpesan.
Sebagai gambaran, Lintasarta memiliki pengelolaan human capital berbasis digital melalui Lintasarta Digital Employee Experience Framework. Kerangka kerja ini terdiri dari attracting, acquisition & onboarding, perform, reward, development, dan off-boarding.
Lintasarta Digital Employee Experience dirancang untuk memastikan seluruh karyawan Lintasarta memiliki akses terhadap semua informasi, kebijakan, proses dan program yang terkait dengan pengelolaan sumber daya manusia kapan saja dan di mana saja.
Adapun Indar Siswanto menekankan bahwa teknologi merupakan kunci bagi perubahan. Meski demikian, perubahan tersebut harus dilakukan dengan bijak karena sasaran yang dilayani adalah people. Perusahaan bisa memberikan pengalaman yang berharga dan berkesan bagi karyawan dengan mengoptimalkan teknologi karena saat ini orang-orang bekerja secara berjauhan atau dari rumah.
"Diharapkan teknologi bisa memaksimalkan fungsi human capital yang mana tidak hanya membantu aktivitas yang sifatnya rutin/administratif, melainkan juga ke hal yang lebih strategis sebagai business partner bahkan game changer,” ungkap Indar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: