Menurut Josef, banyak strategi human capital dirancang seputar akselerasi digitalisasi. Tetapi yang perlu digarisbawahi, ini bukan saja berkaitan dengan penggunaan teknologi, melainkan terkait perubahan perilaku dan mindset.
“Dan satu hal yang juga tidak kalah penting terkait komunikasi di era pandemi yang dilakukan secara online, kalau bisa harus mempertahankan human touch,” tuturnya.
Sementara Triharry Darmawan Oetji berpendapat bahwa agar bisa reinventing human capital, maka hal yang perlu dipahami terlebih dahulu adalah pemahaman mengenai new normal.
Di Lintasarta, kata Triharry new normal berarti era digital dan kondisi pandemi itu sendiri. Era digital memungkinkan semua hal dapat diakses kapanpun dan di manapun. Sedangkan kondisi pandemi memaksa terjadinya perubahan dengan lebih cepat, dari yang biasanya kita melakukan physical mobility bergeser ke digital mobility.
"Digital mobility dapat diartikan sebagai perpindahan orang untuk menggunakan satu aplikasi ke aplikasi lainnya,” kata Triharry.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: