China mengklaim hampir seluruh wilayah yang setiap tahunnya lalu lintas pelayaran di perairan itu menghasilkan triliunan dolar. Klaim Beijing tumpang tindih dengan klaim Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam.
Dalam merespons pernyataan Austin, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan AS dengan 'sengaja memfitnah China' dan 'mengintervensi urusan dalam negeri China'.
Pejabat Kementerian Pertahanan AS mengatakan di Vietnam, Austin juga akan menandatangani 'nota kesepahaman' untuk Harvard dan Texas Tech University. Kesepakatan itu ditandatangani dalam program menciptakan basis data yang membantu warga Vietnam mencari orang hilang selama perang.
Kunjungan Austin ke Vietnam bertepatan saat negara Asia Tenggara ini mengalami lonjakan kasus infeksi virus corona. Pemerintah Vietnam memberlakukan karantina wilayah di Hanoi dan setengah wilayah di negara itu.
Pada Minggu (24/7) lalu AS mengirimkan tiga juta dosis vaksin Covid-19 dari Moderna ke Vietnam. Vaksin itu menambah pengiriman vaksin melalui skema distribusi vaksin Covax menjadi lima juta vaksin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: