Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri ESDM Sebut Keberadaan PLTS Terapung Cirata Dukung Peningkatan EBT di Indonesia

Menteri ESDM Sebut Keberadaan PLTS Terapung Cirata Dukung Peningkatan EBT di Indonesia Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyambut baik PT PLN (Persero) dan perusahaan Masdar sudah menyelesaikan tahap finansial close proyek PLTS Terapung Cirata yang diproyeksikan pertama di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara.

Pihaknya juga mendorong agar proyek ini dapat terus dikawal agar dapat beroperasi sesuai target Commercial Operation Date (COD) yang direcanakan pada bulan November 2022 mendatang.

Baca Juga: PLTS Terapung Cirata Akan Dibangun, Kementerian Investasi: Harus Beri Manfaat kepada Rakyat Sekitar

“Penyediaan energi bersih melalui pemantapan energi bersih terbarukan, menjadi salah satu prioritas untuk dapat mencapai tiujuan tersebut mengingat potensi surya di Indonesia melimpah, masa pembangunannya yang cepat,” ujarnya dalam Deklarasi Finansial Close Proyek PLTS Terapung Cirata 145 MWac, Selasa (3/8/2021).

Arifin mengatakan proyek PLTS Terapung Cirata, selaras dengan komitmen Indonesia pada Paris Agreement dengan misi mengurangi emisi karbon sebesar 29 persen pada tahun 2030 yang dapat dicapai dengan pengembangan energi baru terbarukan (EBT).

Selain itu, Kementerian ESDM tengah menyelesaikan strategi jangka panjang sektor energi untuk menuju emisis karbon netral yang dapat dilakukan pada tahun 2060 atau lebih cepat dengan dukungan internasional. Khususnya yang terkait transfer teknologi dan dukungan pendanaan.

Penyediaan energi bersih melalui pemantapan energi bersih terbarukan, menjadi salah satu prioritas untuk dapat mencapai tujuan tersebut mengingat potensi surya di Indonesia melimpah dan masa pembangunannya yang cepat,” ujarnya.

Arifin menyebut potensi EBT di Indonesia saat ini sebesar 417 Giga Watt. Sedangkan sebanyak 36 persen atau 150,53 Giga Watt berasal dari energi surya yang sudah dimanfaatkan. Selain itu, PLTS Terapung di Indonesia memiliki potensi yang besar yang bertempatkan di waduk dan danau yang tersebar di 375 lokasi. Karena itu, keberhasilan EBT di Indonesia tidak terlepas dari pengembangan interkoneksi transmisi dan smart green.

“PLN diharapkan senantiasa memperbaiki ketenagalistrikan yang ada sehingga efisiensi semakin baik dan bersiap untuk mengembangkan sistem ketenagalistrikan yang berbasis smart dan digital,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: