Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sindir Jokowi, Waketum Demokrat: Durhaka Kalian ke Pak SBY!

Sindir Jokowi, Waketum Demokrat: Durhaka Kalian ke Pak SBY! Kredit Foto: Instagram/Jansen Sitindaon
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, angkat bicara mengenai polemik pengecatan pesawat presiden dari warna biru ke merah putih. Jansen menyindir para pihak yang pada awalnya mengkritik pembelian pesawat kepresidenan, tetapi justru saat ini malah menikmatinya.

Jansen kembali mengingat saat awal pembelian pesawat kepresidenan di mana pada saat itu Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), banyak mendapatkan kritik. Kritik tersebut salah satunya berasal dari Presiden Jokowi yang saat itu masih menjadi Gubernur DKI.

Baca Juga: Hei Kader-Kader Partai AHY, Dengerin Omongan Bekas Anjing Penjaga SBY! Contoh Demokratnya Moeldoko

"Ternyata thn 2014 pak @jokowi pernah mengatakan terkait pesawat presiden anggaran sebesar itu dipakai menutupi kebutuhan dasar saja pendidikan kesehatan dll. Pdhl pak @SBYudhoyono cuma pakai pesawat ini bbrp bulan saja. Yg nolak malah terus pakai," ujar Jansen dalam akun twitternya yang dikutip, Kamis (5/8/2021).

Menurut Jansen, lebih baik para pihak yang semula menyerang SBY terkait pesawat kepresidenan dapat meminta maaf. Sebab, mereka saat ini justru menikmati pesawat kepresidenan yang dibeli saat Pemerintahan SBY.

"Bagi siapapun kalian yang dulu nolak beli pesawat ini dan sekarang malah menikmati naik didalamnya, durhaka kalian ke pak SBY yang kalian hujat padahal cuma makai beberapa kali. Jadi setiap kalian naik pesawat ini minta maaflah dalam hati agar tidak sial," kata Jansen.

Karena itu, Jansen mengingatkan agar para pihak tidak asal bicara mengenai pembelian pesawat kepresidenan ini.

"Dan untuk para buzzerp lebih baik kalian dukung pesawat itu dijual sebagaimana usul orang-orang yang sekarang jadi bagian kekuasaan ini. Apalagi junjungan kalian juga tak setuju ketika dulu dibeli tapi nikmati naik sampai sekarang. Itu maka mulut jangan asal bicara sejarah mencatat waktu menjawab. Salam," ujar Jansen.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: