Ekonom Senior, Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengungkapkan, selama pandemi Covid-19 melanda, perbankan perlu meresponsnya secara adaptif dengan mengoptimalkan digitalisasi sebagai upaya perubahan ekosistem perbankan.
"Bank ini mau tidak mau harus kolaborasi. Kalau tidak, dia menangani sendiri akan sulit. Apalagi perkembangan teknologi begitu cepat," ujarnya dalam webinar Ekonom Perempuan INDEF: Kemerdekaan dan Masa Depan Ekonomi Bangsa, Selasa (10/8/2021).
Baca Juga: Ada Transformasi Neobank, Indef: Bank Tradisional Masih Dibutuhkan
Hal tersebut perlu dilakukan karena investasi digital saat ini sudah merambah dengan memanfaatkan Artificial Intelligence. Apabila sejak awal perbankan beritikad membangun sendiri teknologi yang dibutuhkan, konsekuensinya akan kehilangan pelanggan nasabah dan pasar.
Oleh karena itu, kata Aviliani, perbankan perlu melakukan kolaborasi dengan e-commerce dan sektor investasi lainnya agar ekosistem baru perbankan terbentuk. Cara yang bisa ditempuh adalah perbankan dapat membeli sebagian saham financial technology (fintech).
Langkah tersebut dimaksudkan agar memiliki rasa kepemilikan kolektif dalam jangka panjang sehingga loyalitas fintech menjadi terkunci untuk melakukan kerja sama yang saling menguntungkan.
Selain itu, bila perbankan menghindari kolaborasi dengan fintech, perbankan akan mengalami penurunan pendapatan dari fee based dan penurunan pendapatan dari UMKM yang selama ini sudah mulai migrasi ke fintech. Agar hal tersebut tidak terjadi, perbankan sebagai penyedia dana perlu melibatkan produk fintech.
"Ekosistem sekarang, bank sekarang mempunyai asuransi dan sekuritas. Kenapa? Karena kecenderungan kebiasaan orang ke depan adalah one for all. Orang tidak ingin punya banyak kartu. Persaingan merebut konsumen itu penting untuk membangun ekosistem, baik dengan fintech, asuransi, dan berbagai sektor keuangan lain," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
Editor: Puri Mei Setyaningrum