Meski Diancam Dipenjara, Kader Mas AHY Tak Gentar Hajar Pemerintah Jokowi! Dengerin Tuh!
Kredit Foto: Twitter Rachlan Nashidik
Namun, ia mengaku tidak gentar dengan seruan penangkapan dirinya. Bahkaan, ia pun mengunggah ulang karikatur karya Yayak yang dipersoalkan pendukung Jokowi.
"Hari ini, pagi tadi, saya sudah kembali mencuit menggunakan akun yang kemarin diretas ini. Saya unggah lagi gambar karya Yayak di atas, yang dalam pendapat saya, adalah kritik visual yang tajam, samasekali tak bisa ditafsirkan sebagai 'pelecehan simbol negara' atau penghinaan," katanya.
Sambungnya, ia juga melontarkan kritik kepada pemerintah Jokowi terkait penanganan pandemi Covid-19, seperti dikeluarkannya angka kasus kematian dari indikator penanganan Covid-19 dengan alasan ditemukan masalah dalam input data.
Karena itu, ia pun menantang kebijakan tersebut.
Baca Juga: Elektabilitas AHY Naik, Demokrat Masih Malu-Malu Bahas Pilpres 2024
"Pada 10 Agustus, warga negara Indonesia yang dilapirkan mati karena Covid naik menjadi 2.048 jiwa. Pada hari yang sama, diberitakan Pemerintah memutuskan akan menghapus angka kematian dari indikator penanganan pandemi. Bagi saya, ini samasekali tak bisa diterima," ungkapnya.
"Sebuah pemerintahan yang menutupi angka kematian, niscaya tak menghargai kehidupan. Ini adalah bukti paling keras dan kasar bahwa Pemerintahan ini sudah gagal!" tegas dia,
"Bukan gambar Yayak melecehkan simbol atau lambang negara, tapi pemerintah Jokowi melecehkan hak-hak warga negara atas kesehatan. Kebijakan pemerintah yang harus disorot, dikritik dan diperbaiki, bukan menciduk dan mengirim pengeritik ke balik bui," imbuhnya.
Sementara itu, ia juga menegaskan bahwa dirinya akan terus mengkritik Jokowi soal penanganan pandemi.
"Kekacauan penanganan pandemi harus terus disoroti. Saya akan terus melakukannya, meski akun medsos saya kembali diretas, atau bahkan apabila resikonya bui," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil