Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Kencangan Ikatan dengan China dalam Mendorong Aksi Iklim, Begini Caranya

Indonesia Kencangan Ikatan dengan China dalam Mendorong Aksi Iklim, Begini Caranya Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra

Sebagai negara berkembang, dapat dipahami bahwa Indonesia sangat bergantung pada pembangkit listrik tenaga batu bara yang lebih murah untuk pembangkit energi. Perusahaan listrik milik negara di Indonesia PLN dulu memiliki dan mengoperasikan semua pembangkit listrik tenaga batu bara di negara ini, meskipun pembangunan pembangkit baru diserahkan kepada kontraktor swasta domestik dan asing.

Hal ini membuat investor dan perusahaan asal China dan negara lain enggan berinvestasi di pembangkit listrik tenaga batu bara Indonesia.

Namun situasi berubah pada tahun 2016 ketika Presiden Indonesia Joko Widodo mengeluarkan peraturan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, dan mendorong investor swasta untuk membangun, memiliki dan mengoperasikan pembangkit listrik, dengan kepemilikan dialihkan ke PLN pada akhir setiap masa perjanjian jual beli listrik.

Sejak itu, banyak investasi Cina di sektor energi Indonesia telah meluas dari keuangan dan konstruksi ke pembangkit listrik.

Sementara China tetap berkomitmen untuk mencapai dan membantu Indonesia mencapai semua SDG, China lebih fokus pada SDG kelima, ketujuh dan ke-13 dan persyaratan Perjanjian Paris. Di sisi lain, fokus sektor korporasi adalah pada SDG No. 7, antara lain karena arah kebijakan pemerintah Indonesia. Akibatnya, dan dengan dorongan dari pemerintah Indonesia, investasi Cina di sektor energi telah difokuskan pada perluasan pasokan listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga batu bara.

Namun China dapat menggunakan keahlian teknologi dan operasionalnya dengan lebih baik dalam energi terbarukan untuk meningkatkan kapasitas Indonesia dalam menghasilkan energi bersih.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: