Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tren Adopsi Cloud di Indonesia, Startup Dinilai Lebih Melek soal Teknologi Cloud

Tren Adopsi Cloud di Indonesia, Startup Dinilai Lebih Melek soal Teknologi Cloud Kredit Foto: Alibaba
Warta Ekonomi, Jakarta -

Era industri 4.0 menuntut banyak perusahaan untuk segera bertransformasi terhadap perkembangan teknologi digital terbaru termasuk penggunaan cloud sebagai penyimpanan beban kerja bisnis. Akan tetapi, belum semua perusahaan menerapkan penggunaan cloud di lini bisnisnya.

President Director PT Berca Hardayaperkasa Bintoro Yuwono melihat secara umum banyak korporasi di Indonesia sudah melihat cloud sebagai solusi teknologi alternatif. Namun, dari segi tren adopsi cloud di Indonesia, ia menilai kondisi tersebut dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni perusahaan rintisan atau startup dan perusahaan yang lebih matang atau enterprise.

Baca Juga: Adopsi Cloud Dinilai Lebih Efisien dan Hemat: Potensial untuk Bisnis Dunia Usaha dan Industri

Menurutnya, startup cenderung lebih melek terhadap teknologi cloud dan membangun aplikasi-aplikasi baru berbentuk microservices di atas infrastruktur cloud.

"Hampir semua startup, termasuk di ranah teknologi finansial, telah menggunakan cloud. Karena mereka butuh bergerak cepat," kata Bintoro dalam diskusi virtual, Kamis (12/8/2021).

Sementara itu, pelanggan enterprise umumnya lebih memilih model hybrid cloud, yakni memindahkan beban kerja aplikasinya ke cloud namun kebanyakan data masih disimpan di lingkunganĀ on-premises.

"Adopsi cloud bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya. Hal ini tentunya bergantung pada kesiapan aplikasi serta kebutuhan perusahaan itu sendiri," tuturnya.

Bintoro melanjutkan, ranah yang masih perlu diperhatikan dan diedukasi adalah terkait keamanan (security). Pasalnya, masih banyak perusahaan yang mengkhawatirkan tingkat keamanan penyimpanan data di cloud. Namun, Bintoro meyakini penggunaan teknologi cloud terjamin sangat aman.

"Kekhawatiran ini sebenarnya cukup wajar. Tetapi perlu diperhatikan bahwa cloud sangatlah aman. Bahkan dapat dikatakan bahwa infrastruktur cloud lebih aman ketimbangĀ on-promises. Karena keamanan menjadi salah satu ranah perhatian terbesar dari penyedia cloud, seperti AWS," jelas Bintoro.

AWS sendiri merupakan penyedia layanan cloud yang bermitra dengan Berca. Berca bergabung dengan komunitas AWS Partner Network (APN) sejak 2018 lalu. Salah satu perusahaan sektor logistik dan transportasi yang menggunakan layanan Berca dan AWS berhasil mencatat kenaikan laba sebesar 12% dan penurunan pengeluaran sebesar 47%.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: