Dengar Baik-baik! Amerika Peringatkan Negara Timur Tengah Jangan Beri China Pangkalan...
Pemerintahan Presiden Joe Biden berusaha untuk memblokir upaya China untuk mendirikan pangkalan militer di Timur Tengah. Washington memperingatkan kekuatan regional bahwa kemitraan seperti itu dengan Beijing akan membahayakan hubungan keamanan mereka dengan Amerika Serikat (AS).
“Ada kategori kerja sama tertentu dengan RRT yang tidak dapat kami jalani,” kata Mira Resnick dari Departemen Luar Negeri, wakil asisten sekretaris di biro urusan politik-militer, kepada subkomite Hubungan Luar Negeri Senat.
Baca Juga: Tanpa Ditutup-tutupi, China Bersiap Akui Taliban Jadi Pemimpin Sah Afghanistan Jika Ini...
"Dan kami telah menjelaskannya," tambahnya, dikutip laman Washington Examiner, Jumat (13/8/2021).
Senator Demokrat dari Connecticut yang memimpin sidang, Chris Murphy, mendorong jawaban itu dengan menekankan paradoks pemerintah Timur Tengah yang membahas kesepakatan senjata dengan China sambil “berharap untuk mempertahankan [kehidupan mereka di bawah] payung keamanan AS.”
Sementara mantan Presiden Donald Trump mengutip keinginan China untuk menjual senjata di kawasan itu untuk membenarkan kesepakatan senjata AS dengan Arab Saudi dan lainnya. Dialog pada Selasa (10/8/2021) lalu itu menyoroti sejauh mana hubungan keamanan dengan AS juga dapat memberikan pengaruh bagi Washington.
“Penilaian saat ini adalah bahwa China memiliki strategi global untuk mengejar instalasi militer di seluruh, termasuk di Timur Tengah,” Dana Stroul dari Departemen Pertahanan, wakil asisten sekretaris untuk Timur Tengah, menambahkan dalam percakapan tersebut.
“Jadi, di negara mana pun di mana kami memiliki kemitraan yang mendalam, kami berbicara tentang risiko –terhadap teknologi pertahanan AS, terhadap pasukan AS– dari instalasi militer China,” papar dia.
Peringatan umum itu memberi tanda bagaimana tim Biden mempertimbangkan nasib salah satu kesepakatan senjata terakhir dan paling signifikan Trump, sebuah kesepakatan untuk menjual jet tempur siluman F-35 mutakhir ke Uni Emirat Arab.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto