Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

4 Alasan Pengambilalihan Kekuasaan Taliban di Afghanistan Patut Jadi Perhatian Dunia

4 Alasan Pengambilalihan Kekuasaan Taliban di Afghanistan Patut Jadi Perhatian Dunia Kredit Foto: AP Photo

China bisa mendapatkan pijakan di kawasan itu

Sementara taktik brutal Taliban di lapangan di Afghanistan tampaknya tidak banyak berubah sejak tahun 1990-an. Dalam beberapa pekan terakhir, para pemimpinnya telah berada dalam tekanan penuh untuk mendapatkan sekutu dan pengaruh di luar negeri.

Dan upaya itu menunjukkan tanda-tanda membuahkan hasil.

Baca Juga: Tanpa Ditutup-tutupi, China Bersiap Akui Taliban Jadi Pemimpin Sah Afghanistan Jika Ini...

Terakhir kali Taliban berkuasa, mereka mengubah Afghanistan menjadi negara paria virtual —terisolasi dari seluruh dunia, kecuali Pakistan, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab— satu-satunya pemerintah yang mau mengakui mereka. Namun dalam beberapa pekan terakhir, para pemimpin tinggi Taliban telah melakukan tur internasional, mengunjungi Iran, Rusia dan China.

China dilaporkan telah menjanjikan investasi besar dalam proyek energi dan infrastruktur, termasuk pembangunan jaringan jalan di Afghanistan dan juga mengincar deposit mineral tanah jarang yang luas dan belum dimanfaatkan di negara itu. Dan Beijing dilaporkan sudah bersiap untuk secara resmi mengakui Taliban sebelum kelompok itu menguasai negara itu.

Laurel Miller, direktur program untuk Asia di International Crisis Group, mengatakan kepada NPR bahwa Taliban "berkampanye untuk mengamankan legitimasi di mata negara-negara regional dan mungkin negara-negara di Teluk Persia."

Awal pekan lalu, utusan AS Zalmay Khalilzad mengatakan AS tidak akan mengakui pemerintah Taliban yang berkuasa melalui kekuatan.

Bagi Taliban kemudian, merayu negara lain adalah "cara menumpulkan kemampuan AS atau orang lain untuk menggunakan ancaman menjadi negara paria lagi ... sebagai pengaruh apa pun atas mereka," kata Miller.

"Taliban melihat China sebagai sumber legitimasi internasional, pendukung ekonomi potensial dan sarana pengaruh atas Pakistan, sekutu China yang telah membantu kelompok itu," menurut The Wall Street Journal.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: