Selain PCR, Tes Swab Antigen Diperlukan Sebagai Upaya Preventif dan Skrining
Satu setengah tahun masa perjuangan menghadapi Covid-19, swab antigen akhirnya menjadi salah satu kebutuhan masyarakat dalam upaya beradaptasi dengan kondisi new normal. Dalam klaster keluarga yang sekarang menjadi kontributor terbesar kasus Covid-19 di Indonesia, alat tes Abbott Panbio antigen nasal bisa menjadi pilihan.
"Inilah gaya hidup baru yang adaptif, kita harus selalu mitigasi kemungkinan-kemungkinan yang tidak kita inginkan. Apalagi bagi yang masih aktif bekerja di luar, swab antigen sudah menjadi rutinitas," ujar dr. Andira Utami, founder gerakan Pintar Sehat Peduli & Health Consultant, dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (18/8/2021).
Selain dukungan melalui gaya hidup bersih dan sehat (konsumsi gizi seimbang, olahraga, berjemur, ASI untuk bayi) dan vaksinasi, menurut dokter yang juga penyanyi ini, tes swab antigen diperlukan sebagai upaya preventif dan skrining guna mencegah semakin meluasnya penyebaran virus berbahaya tersebut di klaster keluarga.
Baca Juga: Harga Tes PCR Turun, RI bisa Cepat Keluar dari Pandemi Covid-19
Hal ini sangat penting mengingat hingga saat ini, klaster keluarga sekarang menjadi kontributor terbesar dalam kasus Covid-19 di Indonesia, yang menjadi indikasi bahaya penularan penyakit tersebut sudah sampai pada unit terkecil masyarakat.
“Tapi memang sulit menyamakan visi kesehatan di keluarga. Awal-awal kita parno (paranoid) karena tidak tahu cara menangani Covid-19,” aku Citra Ayu Mustika, selebgram yang banyak dikenal dengan konten-konten keluarganya.
Citra mengaku sangat repot ketika suaminya terkena Covid-19 dan kemudian menularkan kepada anak-anaknya. Dan dia, satu-satunya yang tidak tertular menjadi tumpuan keluarga. Sementara di sisi lain, ia juga tidak bisa menghindar untuk beraktivitas di luar rumah guna memenuhi kebutuhan keluarga. Sesuai dengan standard kliennya, sebelum keluar rumah ia harus selalu melakukan tes antigen dan 5 hari setelah itu juga harus antigen lagi.
Baca Juga: Pengamat: Penurunan Harga Test PCR Tepat
“Seluruh anggota keluarga saat ini memiliki risiko terkena Covid-19. Karena itu skrining dengan tes antigen dianjurkan rutin dilakukan. Apalagi jika ada anggota keluarga yang terpaksa masih harus selalu keluar rumah. Skrining ini berfungsi untuk mencegah lebih meluasnya Covid-19,” tambah dr. Andira.
Namun swab antigen dalam keluarga juga bukan persoalan sepele. Swab dengan metode nasofaring yang umum di kenal masyarakat seringkali menjadi momok tersendiri karena dianggap tidak nyaman (menyakitkan). Terutama bagi orang yang baru pertama, juga anak-anak dan lansia.
dr. Andira yang sering menangani tes swab di lapangan mengakui, pasien yang takut swab biasanya akan memberi reaksi dengan gerakan tubuh mundur atau menjauh. Hal seperti ini bisa membuat pengambilan sample menjadi tidak presisi. Apalagi jika sang pasien kemudian bersin-bersin. Selain menjadikan pengambilan sampel tidak tepat, respon itu juga menyebarkan risiko penularan kepada nakes melalui droplet yang mereka sebarkan.
Alat tes antigen nasal yang lebih ramah bagi pasien memberikan solusi, karena jenis pengambilan sampel nasal mudah dilakukan yaitu hanya di dinding hidung dengan kedalaman 2cm dari permukaan. “Antigen nasal ini sangat solutif dan membuat kita yang di lapangan menjadi lebih senang. Ini temuan yang sangat bermanfaat baik bagi orang dewasa maupun anak-anak yang notabene sangat sulit. Tes antigen nasal tidak sakit dan sama sekali tidak menyeramkan,” ujar dr. Andira.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: