Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cashlez Bantu UMKM Mempercepat Digitalisasi Ekonomi di Tengah Pandemi

Cashlez Bantu UMKM Mempercepat Digitalisasi Ekonomi di Tengah Pandemi Kredit Foto: Cashlez
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejak Pandemi Covid 19 merebak di seluruh dunia, Indonesia mau tidak mau harus mengalihkan segala kegiatan termasuk aktivitas berbisnis. Pandemi juga telah mendorong untuk mempercepat transformasi perekonomian digital, sehingga masyarakat mulai mengadopsi protokol new normal terutama dalam melakukan segala macam transaksi.

Menurut Chief Executive Officer (CEO) Cashlez  Suwandi, banyak UMKM yang belum terlalu mengenal digitalisasi, sehingga saat pandemi ini datang banyak diantaranya yang terkena dampak negatif.

Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh Payment Gateway Lewat Cashlez

“Disinilah peran utama dari Cashlez supaya kita membantu para UMKM ini untuk bisa mulai mempelajari dari sisi teknologi digital yang mudah, cepat dan juga aman digunakan. Jadi dari platform yang disediakan oleh Cashlez, pelaku usaha tidak perlu ribet untuk belajar. Apalagi kalau kita ngomong para UMKM ini mereka mau go digital,” katanya

Suwandi juga mengatakan jika Cashlez memperhatikan para UMKM terutama menegah kebawah yang masih awam terhadap digitalisasi.

“Kita lihat secara konvensional dulu. Banyak bisnis di ritel maupun FNB maupun tempat lain. Kita lihat kasirnya banyak banget device di mana sebenarnya pelaku usaha ini mereka kesulitan memilah satu persatu dengan bank A,B,C dan d,” ujarnya.

Perlu diketahui, Cashlez  sendiri merupakan perusahaan teknologi finansial berlisensi payment gateway. Dimana penggunanya dapat melakukan pembayaran non tunai menggunakan sistem berbasis cloud POS yang dapat digunakan pada berbagai platform dan sistem operasi.

Cashlez juga membantu pelaku usaha untuk mempermudah dan menggabungkan berbagai metode pembayaran nontunai.

“Disinilah kita memberikan solusi supaya mereka mempercepat digitalisasi agar mempermudah segala macam transaksi,” ujar Suwandi.

“Pada 2018 nilai transaksi yang kita proses sebanyak 1,3 Triliun, 2019 sebanyak 3,8 triliun dan tahun 2020 5,9 Triliun Rupiah. Untuk peningkatan pelaku usaha sendiri history 3 tahun yang lalu pada 2018 kita mempunyai 2.641 merchant, 2019 kita memiliki 6.115 dan pada tahun 2020 kita memiliki 9.176 merchant. Angka diatas adalah pertumbuhan Mercy on 50% YOY,” tambahnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: