Hizbullah menyebut dirinya sebagai gerakan perlawanan Syiah, dan itu mengabadikan ideologinya dalam manifesto 1985 yang bersumpah untuk mengusir kekuatan Barat dari Lebanon, menyerukan penghancuran negara Israel, dan berjanji setia kepada pemimpin tertinggi Iran. Ia juga menganjurkan rezim Islam yang diilhami Iran, tetapi menekankan bahwa rakyat Lebanon harus memiliki kebebasan menentukan nasib sendiri.
Hizbullah dipimpin oleh Nasrallah, yang mengambil alih sebagai sekretaris jenderal pada tahun 1992 setelah Israel membunuh salah satu pendiri kelompok dan pemimpin sebelumnya, Abbas Al-Musawi. Nasrallah mengawasi Dewan Syura yang beranggotakan tujuh orang dan lima sub-dewannya: majelis politik, majelis jihad, majelis parlemen, majelis eksekutif, dan majelis yudikatif. Departemen Luar Negeri AS memperkirakan bahwa Hizbullah memiliki puluhan ribu anggota dan pendukung lainnya di seluruh dunia.
Sementara itu, Taliban berbeda dengan Hizbullah. Titik pembedanya sangat jelas yakni kelompok teroris di Lebanon itu sudah menjadi satu kekuatan partai politik.
Taliban, yang baru mengambil alih Afghanistan pada Minggu (15/8/2021) pekan lalu hanya sebatas kelompok militan dengan pemimpinnya. Kelompok Taliban baru didirikan tahun 1996 oleh mantan komandan Mujahidin, Muhammad "Mullah" Omar yang menduduki Kabul, Afghanistan tahun itu.
Untuk Hizbullah sendiri, sasyarakat Lebanon sangat mungkin untuk memilih kelompok militan dan partai politik itu. Dengan dasar itu, kekuatan dan kemampuan kelompok tersebut semakin kuat. Mereka juga mengonsolidasikan kekuatannya juga dengan banyak pihak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: