Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Situasi Sulit Timur Tengah, Taliban Akan Dapat Teman atau Malah Musuh?

Situasi Sulit Timur Tengah, Taliban Akan Dapat Teman atau Malah Musuh? Kredit Foto: AP Photo/Abdullah Sahil
Warta Ekonomi, Jakarta -

Baru-baru ini, sebuah editorial di Al-Alam, media publikasi berbahasa Arab milik Iran, memperingatkan orang-orang untuk tidak mempercayai orang Amerika seperti yang dilakukan orang-orang Afghanistan.

Orang-orang Irak, Suriah, Lebanon, Yaman dan Libya disebut menggantungkan nasib negara dan rakyat mereka dengan Amerika. Mereka percaya cara ini akan membuka pintu baru, membantu mereka memasuki masa depan yang cerah dan cemerlang. Editorial tersebut menyatakan hal yang sama ini juga pernah disampaikan oleh orang Afghanistan, yang kemudian tertipu selama 20 tahun.

Baca Juga: Jika Benar Dibentuk Pemerintahan Inklusif, Iran Bakal Dukung Penuh Taliban di Afghanistan

Meskipun ditulis dalam bahasa Arab, Al Alam sebenarnya diterbitkan oleh negara Iran. Tidak mengherankan, jika mereka mengecam penarikan AS dari Afghanistan dengan keras. Iran telah lama memiliki hubungan permusuhan dengan AS.

Dilansir di Egypt Independent, Senin (23/8/2021), Iran bukanlah satu-satunya negara di Timur Tengah yang berbicara seperti ini, tentang apa yang terjadi di Afghanistan ketika kelompok militan Islam Taliban mengambil alih kekuasaan.

Di Irak khususnya, penduduk setempat bertanya apakah AS masih bisa dipercaya. AS menginvasi Irak pada 2003, dua tahun setelah mereka memasuki Afghanistan dan mereka berada di negara tersebut sejak saat itu. Akankah AS terus memainkan peran mediasi dalam politik Irak? Bagaimanapun, AS baru-baru ini berjanji untuk menarik semua pasukan tempur dari Irak.

"Apa yang terjadi di Afghanistan akan memperdalam kesan di antara pemerintah Arab, bahwa mereka tidak dapat mengandalkan AS untuk melindungi keamanan mereka seperti dulu," kata seorang rekan senior untuk studi Timur Tengah di Dewan Hubungan Luar Negeri, Washington, dalam unggahan di situs web institusi, Elliott Abrams.

Sejauh ini, dampak utama dari peristiwa yang terjadi di Afghanistan pada negara-negara Timur Tengah adalah perkara psikologis. Kejadian tersebut meningkatkan moral bagi kelompok mana pun yang menginginkan Amerika keluar dari kawasan tersebut dan merusak kepercayaan orang-orang yang menganggap AS sebagai sekutu.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: