Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demi Allah Gak Niat Hina Pak Luhut, Ferdinand Masih Ngomel-Ngomel sama Bupati Kurang Ajar!

Demi Allah Gak Niat Hina Pak Luhut, Ferdinand Masih Ngomel-Ngomel sama Bupati Kurang Ajar! Kredit Foto: Instagram/ferdinand_hutahaean
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politisi Ferdinand Hutahaean tampak masih geram dengan Bupati Banjarnegara, Jawa Tengah, Budhi Sarwono, yang telah meminta maaf usai menyebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan dengan sebutan Menteri Penjahit.

Menurut Ferdinand, ucapan Bupati Banjarnegara sangat jelas menghina dan melecehkan Menteri Luhut. Baca Juga: Luhut Tegaskan Selama Pandemi COVID-19, PPKM Bakal Terus Diberlakukan

"Bupati kurang ajar akhirnya minta maaf. Saya tak percaya omonganmu yang bilang tak ada niat melecehkan. Jelas-jelas nada suaramu dan caramu itu melecehkan," cetusnya, dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Selasa (24/8/2021). Baca Juga: Gak Setuju dengan Ucapan Rektor yang Belain Hajatan Anies, Ferdinand Ngegas: Dasar Primitif

Namun, meski sudah meminta maaf, Ferdinand tampak tidak terima lantaran ucapan Budhi membawa-bawa nama keluarga dari suku Batak.

"Meski kau minta maaf kepada Pak LBP, Batak dan Marga Panjaitan, bagiku kau tetap BUPATI KURANG AJAR!" kata dia.

Sebelumnya, Bupati Banjarnegara, Jawa Tengah, Budhi Sarwono, menjadi perbincangan publik usai dirinya menyebut Menteri Luhut Penjahit. 

Kekinian, ia meminta maaf dan memberikan penjelasan mengapa dirinya salah menyebut nama panjang Luhut.

"Mohon maaf kemarin saya menyebut Menteri Penjahit, karena saya tidak hapal namanya panjang sekali. Ini sekarang saya baca yang jelas, ini saya baca dan saya mohon maaf, (yang betul) adalah Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan," katanya.

Ia pun mengaku tidak bermaksud menghina Luhut lantaran dirinya lupa nama belakang Menteri Luhut tersebut.

"Mohon maaf karena tidak hafal jadi disingkat yang mudah. Tapi saya tidak punya tujuan menghina apapun, karena sebisa saya bicara," ucapnya.

"Sekali lagi kami mohon maaf kemarin yang saya sebut Pak Penjahit, karena saya tidak hafal semuanya. Mohon bapak menteri bisa memaafkan saya. Demi Allah, demi Rasulullah saya lahir batin untuk melaksanakan tugas negara," sambungnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: