Terlahir dari Keluarga Miskin, 5 Orang Ini Berhasil Jadi Orang Terkaya di Singapura
2. Goh Cheng Liang, Wuthelam Holdings
Goh Cheng Liang lahir dalam keluarga beranggotakan tujuh orang yang tinggal di kamar sewaan seharga 3 dolar Singapura per bulan di ruko River Valley Road.
Ayahnya menganggur dan ibunya mencuci pakaian. Ketika Perang Dunia Kedua pecah, Goh dikirim ke Malaya untuk membantu saudara iparnya menjual jaring ikan.
Ketika kembali ke Singapura, Goh menjual air soda, namun bisnis tersebut gagal dan menghabiskan modalnya yang sedikit. Pada tahun 1945, ia menjadi salesman di Tan Chong Huat Hardware.
Terobosan besarnya datang pada tahun 1949, ketika dia membeli beberapa barel cat busuk dari lelang tentara Inggris dan bereksperimen dengannya.
Dia kemudian meluncurkan bisnis manufaktur cat bernama Pigeon Paint, yang berkembang ketika pembatasan impor diberlakukan setelah Perang Korea.
Pada tahun 1950, Goh mendirikan toko cat pertamanya di Singapura dan memperoleh hak distribusi utama untuk Nippon Paint. Dia juga mendirikan Grup Nipsea pada tahun 1962 dalam kemitraan dengan raksasa cat Jepang dan Wuthelam Holdings, pembuat cat dan pelapis yang dipegang erat.
Saat ini, Goh memiliki kekayaan bersih sebesar USD18,7 miliar (Rp269 triliun) dan menempati peringkat sebagai orang terkaya ketiga di Singapura.
Pada tahun 2019, Nippon Paint memulai kampanye akuisisi internasional, membeli DuluxGroup, produsen cat terbesar di Australia, senilai USD2,7 miliar (Rp38,8 triliun); dan Betek Boya dari Turki seharga USD247 juta (Rp3,5 triliun). Awal tahun ini, Goh juga mendapatkan saham mayoritas di raksasa Jepang senilai S$16,7 miliar (Rp177 triliun).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: