Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Merinding! Sambil Bawa-bawa Bendera Afghanistan, Rakyat Teriakkan 'Bunuh dan Tembak Kami'

Merinding! Sambil Bawa-bawa Bendera Afghanistan, Rakyat Teriakkan 'Bunuh dan Tembak Kami' Kredit Foto: Reuters/Stringer
Warta Ekonomi, Kabul -

Bendera Afghanistan kini dicap sebagai simbol perlawanan. Sebagai gantinya, Taliban menggunakan bendera mereka sebagai 'identitas baru' Afghanistan, meski belum sepenuhnya diresmikan.

Menyadur France 24 Selasa (24/08), sejak menduduki kota Kabul seminggu yang lalu, spanduk putih militan Islam itu telah menjadi pemandangan umum di seluruh negeri.

Baca Juga: Amerika Kian Mustahil Injak Kaki di Asia Tengah Usai Kebangkitan Taliban, Ini Kata Pakar

Taliban menggantikan bendera tiga warna nasional di atas gedung-gedung pemerintah, kantor polisi dan fasilitas militer sebagai cara cepat mencap otoritas mereka.

Tersebar kabar bahwa orang-orang dikecam, bahkan dihukum karena mengibarkan bendera lama, namun belum ada pernyataan resmi dari Taliban tentang hal ini.

Sementara itu disepanjang jalan di kota Kabul, bendera putih milik Taliban dengan nama baru 'Emirat Islam Afghanistan' dijual dengan luas.

Salah satu penjualnya, Ahmad Shakib yang merupakan mahasiswa ekonomi mengatakan tujuan utamanya berjualan adalah mengganti dengan cepat bendera Afghanistan dengan yang baru.

Kini, bendera lama telah menjadi semacam simbol pembangkangan bagi banyak orang, yang menonjol dalam protes kecil yang diadakan dalam beberapa hari terakhir.

Pada hari kemerdekaan Afghanistan pekan lalu, sekelompok orang mengibarkan bendera nasional di Kabul dan beberapa daerah pinggiran kota untuk merayakannya – terkadang di depan patroli Taliban.

Sehari sebelumnya, pejuang Taliban menembakkan senjata untuk membubarkan puluhan orang di kota timur Jalalabad yang memprotes penghapusan bendera nasional, menurut media setempat.

"Hati saya di sini untuk bendera ini... Saya tidak akan pernah meninggalkan bendera ini," kata seorang warga Jalalabad.

"Bunuh kami, tembak kami... Kami tidak akan pernah meninggalkan bendera ini."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: