Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membantah bila Provinsi Bali mengalami keterbatasan dana penanganan Covid-19. Sebab, daerah tersebut memiliki anggaran dengan persentase khusus penanganan Covid-19.
Bantahan tersebut disampaikan merespons pertanyaan seorang perempuan asal Bali yang mengungkapkan Bali memiliki keterbatasan dana penanganan Covid-19 yang menyebabkan masih ditemukannya warga Bali yang tidak bisa melakukan isolasi terpadu sehingga beberapa di antaranya melakukan isolasi mandiri di rumah. Kalau pun terpaksa harus dirujuk ke rumah sakit, menggunakan dana pribadi.
Baca Juga: Ditanya Jokowi Saat Ketemu Empat Mata, Luhut Kasih Jawaban Apa Adanya
"Kalau ada isolasi terpadu tidak bisa makan, tidak benar itu! Karena hampir tiap hari sudah saya telefon isoter sekarang sudah ada 4.000," tegas Luhut dalam Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (Rakornas) Ke-31 APINDO bertajuk Upaya Bersama Memutus Pandemi Covid-19 dan Membangkitkan Ekonomi, Selasa (24/8/2021).
Luhut meminta agar tidak mudah percaya dengan kebohongan tersebut. Sebab, anggaran Provinsi Bali sebesar 8 persen diprioritaskan untuk penanganan Covid-19. Persoalan yang terjadi dari jumlah anggaran 8 persen tersebut, berdasarkan yang sudah diperiksa Luhut, baru sebesar 40-50 persen yang sudah terpakai.
"Padahal sekarang sudah bulan Agustus. Kapan mau dihabisin? Makanya saya dorong semuanya harus masuk," terangnya.
Luhut menambahkan, saat ini, Provinsi Bali, khususnya di Denpasar, vaksinasi sudah dilakukan hingga 104 persen dengan sebagian besar menggunakan vaksin AstraZeneca. Dengan begitu, wilayah tersebut, berdasarkan angka kasus Covid-19 dan angka kematian mengalami penurunan.
"Kalau orang masuk ke isoter, kalau ibu di Bali, apa yang ibu laporkan tidak betul, tiap hari ada sebanyak 500 orang yang dimasukan isoter dalam 6 hari ini yang dimasukkan oleh TNI dan Polri," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: