Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Awas, Taliban Peringatkan Amerika Jangan Ambil Warga Terampil Afghanistan

Awas, Taliban Peringatkan Amerika Jangan Ambil Warga Terampil Afghanistan Kredit Foto: Getty Images/AFP/Wakil Kohsar
Warta Ekonomi, Kabul -

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan Amerika Serikat (AS) mengambil tenaga terampil Afghanistan seperti teknisi. Sementara, saat ini masih ada ribuan warga Afghanistan yang berusaha keluar dari negara itu.

"Kami meminta mereka untuk menghentikan proses ini, negara ini membutuhkan keterampilan mereka, mereka tidak boleh dibawa ke negara lain," kata Mujahid seperti dikutip Aljazirah, Rabu (25/8/2021).

Baca Juga: Menunggu Suara Bulat Kelompok G7, Bakal Beri Sanksi Atau Akui Taliban?

Setelah Taliban menguasai Afghanistan banyak warga yang khawatir milisi bersenjata tersebut akan mengulang pemerintahan keji pada 1996 hingga 2001, serta balas dendam pada warga Afghanistan yang bekerja untuk pemerintah yang didukung AS selama 20 tahun terakhir.

Sejauh ini, Taliban yang mengakhiri perang 20 tahun usai merebut ibu kota Kabul cukup toleran dengan proses evakuasi. Tapi, mereka dengan tegas menolak perpanjangan tenggat waktu 31 Agustus yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Mujahid juga meminta warga Afghanistan untuk pulang ke rumah mereka dan kembali menjalani kehidupan sehari-hari dengan tenang. Ia mengatakan berkumpul di depan bandara berbahaya dan 'orang dapat kehilangan nyawa.'

Dalam konferensi pers tersebut, Aljazirah melaporkan Mujahid memastikan pada massa yang berkumpul di bandara mereka dapat pulang ke rumah. Taliban menjamin keamanan mereka.

Juru bicara Taliban itu juga mengatakan bila memiliki dokumen yang tepat masyarakat dapat meninggalkan Afghanistan setelah tenggat waktu evakuasi yang ditetapkan Presiden AS Joe Biden berakhir. Tapi belum diketahui kapan penerbangan komersial dimulai kembali.

Sementara itu, saat tenggat waktu evakuasi semakin dekat, situasi keamanan di Kabul juga semakin memburuk. Sejak 15 Agustus lalu setidaknya sudah 19 orang tewas dalam upaya massa keluar dari negara itu.

Beberapa orang tewas saat desak-desakan dalam kerumunan. Satu pemain sepakbola tim nasional remaja Afghanistan meninggal dunia jatuh dari pesawat.

Pada Senin (21/8) lalu, Kementerian Pertahanan Jerman mengatakan seorang tentara Afghanistan tewas dan tiga lainnya terluka dalam baku tembak dengan orang tak dikenal. Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles mengatakan situasi keamanan di Afghanistan kian memburuk.

"Taliban menjadi semakin agresif, ada baku tembak, kekerasan jelas lebih banyak," kata Robles di stasiun radio Cadena Ser.

"Sejujurnya situasi cukup dramatis dan selain itu, setiap hari, karena orang-orang sadar waktunya sudah menipis, situasi semakin memburuk," ujarnya menambahkan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: