Pandemi Merugikan UMKM, GoTo Financial Melalui KONTAG Hadirkan Komunitas Pelatihan Rutin
Pandemi covid ini memukul hampir seluruh sektor dan pelaku UMKM, mereka juga menjadi pihak yang dinilai paling terpukul karena kerugian yang besar. Menurunnya daya beli masyarakat sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan usaha UMKM, dalam hal ini tanpa disadari akan menjadi ancaman bagi perekonomian nasional.
Menurut Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan bantuan untuk pelaku UMKM di masa pandemi ini perlu menjadi perhatian semua pihak. Melihat data dari Kementerian Koperasi dan UMKM sedikitnya ada 5 permasalahan yang dihadapi oleh UMKM di Indonesia di masa pandemi ini.
Baca Juga: Luncurkan KONTAG, GoTo Financial Hadirkan Solusi Bagi Keberlangsungan UMKM
“Yang pertama penurunan daya beli masyarakat atau yang berdampak pada menurunnya penjualan. menurunnya permintaan ini ada di kisaran 23%. Angka ini menunjukan daya beli masyarakat yang menurun dan membuat tingkat permintaan terhadap produk yang dihasilkan oleh UMKM turun beberapa waktu terakhir ini,” ujarnya.
Data tersebut juga menunjukan banyak pelaku UMKM yang merasa pendapatannya menurun akibatnya tidak ada pelanggan yang membeli apalagi semenjak pembatasan mobilitas masyarakat yang diberlakukan oleh pemerintah.
Oke Nurwan juga melanjutkan hambatan distribusi juga masuk dalam permasalahan yang dihadapi UMKM berada di angka 19%, menurutnya pembatasan lintas masyarakat di banyak wilayah membuat distribusi logistik agak terganggu sehingga barang kiriman yang dipesan atau yang dibeli setidak-tidaknya menjadi lebih lama untuk diterima.
“Hal yang ketiga adalah akses permodalan dan pembiayaan itu angkanya berkisar di 20%. Juga banyak pelaku UMKM yang belum memiliki akses permodalan dan dari perbankan dan akhirnya mengambil pinjaman dari alternatif lain pihak lain," katanya.
Diurutan keempat permasalahan bahan baku juga menjadi penyebab kesulitan UMKM di tengah pandemi. Oke Nurwan mengatakan sulitnya mendapatkan bahan baku dipicu karena adanya pembatasan mobilitas masyarakat dan pembatasan transportasi.
"Karena banyak negara juga yang melakukan pembatasan selama pandemi ini kita tahu saat ini logistik cukup meningkat karena tingkat pembatasan pergerakan dan perdagangan perdagangan internasional frekuensinya diturunkan. Selain itu yang cukup penting juga bagi UMKM adalah menghambatnya produksi itu ada di tingkat 19%," timpalnya.
Selanjutnya Oke menyebutkan diurutan kelima ada hambatan berupa pembatasan tenaga kerja dalam produksi. Tidak hanya SDM tetapi hambatan pada mesin peroduksi juga menjadi masalah yang memprihatinkan.
"Jadi hambatnya produksi ini termasuk pembatasan kepada tenaga kerja bahkan mesin produksi juga belum memadai. Sulitnya pelaku UMKM untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan tadi kalau sampai ke pasar internasional hal yang permintaannya selalu meningkat tetapi pemenuhannya juga terbatas," kata Oke.
Oleh karena itu GoTo melalui GoTo Financial meluncurkan KONTAG yang merupakan gabungan layanan on-demand, e-commerce, serta layanan keuangan dan pembayaran melalui merek Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial.
Untuk diketahui, KONTAG sendiri merupakan solusi terbaru non teknologi dari GoTo Financial, yakni sebuah komunitas dan program pelatihan rutin untuk UMKM non kuliner.
Harapannya Komunitas UMKM melalui KONTAG dari berbagai macam industri bisa bangkit bersama melawan permasalahan dan hambatan karena pandemi Covid 19.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: