Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wacana Duet Jokowi-Prabowo, PKS Teriak: Bahaya!

Wacana Duet Jokowi-Prabowo, PKS Teriak: Bahaya! Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, menilai bahwa wacana yang terus dikembangkan untuk jabatan Presiden tiga periode hingga menduetkan Joko Widodo dengan Prabowo Subianto adalah berbahaya. Walaupun, kata Mardani, itu baru sekadar wacana semata. Wacana ini dimunculkan sejumlah kelompok yang mengaku sebagai relawan Jokowi Prabowo atau Jokpro 2024.

Seperti diketahui, konstitusi saat ini masih belum berubah sehingga masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden adalah lima tahun dan dapat dipilih kembali berikutnya maksimal dua periode. Dengan aturan tersebut, sebenarnya tidak ada alasan lagi untuk mencalonkan Jokowi, karena ini adalah periode keduanya.

Baca Juga: Koalisi Semakin Gemuk Oposisi Tinggal Secuil, Tapi PKS dan Demokrat Bisa jadi Ancaman...

"Sebagai wacana, ide ini berbahaya karena menabrak konstitusi. Selain itu, ide ini bertentangan dengan semangat Reformasi yang ingin menutup peluang bagi munculnya tirani," kata Mardani, yang dikutip Kamis 26 Agustus 2021.

Adanya ide ini juga dinilai dapat menutup peran tokoh potensial lainnya yang dimiliki oleh negeri ini. Karena, usulan tersebut menimbulkan kesan Indonesia hanya memiliki dua tokoh yang dijagokan. Padahal, banyak anak bangsa yang juga memiliki kemampuan menjadi pemimpin di Indonesia.

"Ide ini menutup peran dan kontribusi tokoh lain (dalam kontestasi politik), seolah hanya dua jagoan ini yang dapat menyelamatkan Indonesia," ujar Mardani.

Mardani merasa yakin, peluang untuk jabatan tiga periode sangat tipis. Namun di sisi lain, dengan menghembuskan wacana ini, menurutnya merugikan diri Jokowi sendiri. "Kecil peluangnya (terwujud), justru kasihan Pak Jokowi terdesak dengan usulan ini," ujar Mardani.

Wacana menduetkan Jokowi-Prabowo di Pemilu 2024 memang sempat mencuat beberapa waktu lalu. Karena dianggap, dua tokoh ini cukup layak memimpin Indonesia, walau dalam dua kali pemilu keduanya bersaing.

Wacana duet ini kembali muncul setelah Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Kalimantan Timur yang didampingi oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Kemudian, hubungan Gerindra dan PDI Perjuangan juga saat ini terlihat harmonis. Sebab di waktu yang sama, jajarat elite kedua partai bertemu di kantor DPP PDI Perjuangan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: