Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dengar! Pilot-pilot Ceritakan Momen Kekacauan Sebenarnya dalam Evakuasi Besar Afghanistan

Dengar! Pilot-pilot Ceritakan Momen Kekacauan Sebenarnya dalam Evakuasi Besar Afghanistan Kredit Foto: Getty Images/AFP/Wakil Kohsar
Warta Ekonomi, Kabul -

Dengan penarikan Amerika Serikat dari Afghanistan setelah hampir 20 tahun, pilot harus menavigasi adegan kacau di bandara Kabul, Afghanistan. Dalam bandara itu, ribuan orang putus asa telah berbondong-bondongĀ  untuk melarikan diri dari kekuasaan Taliban.

Bandara itu sendiri sulit dijangkau karena berada di ketinggian dan dikelilingi pegunungan. Pilot harus mengandalkan Sistem Penghindaran Tabrakan Lalu Lintas (TCAS) onboard mereka untuk mencegah kecelakaan.

Baca Juga: Mendengar Respons Pemimpin Dunia Atas Ledakan Mematikan di Bandara Kabul

Kapten pesawat angkut militer A400M Prancis, yang diidentifikasi sebagai "Komandan Stephen", mengatakan kepada kantor berita Prancis AFP bahwa lalu lintas udara masuk dan keluar "diatur seperti lembaran musik."

"Ada begitu banyak lalu lintas dari semua negara sehingga jika tidak diatur, itu tidak mungkin," katanya.

Organisasi ini sangat penting karena pilot hanya memiliki waktu yang sangat sedikit, paling lama setengah jam, antara pendaratan dan lepas landas, kata Komandan Stephen.

Pilot lain menggambarkan rasa panik yang meningkat di antara mereka yang putus asa untuk naik pesawat setelah Taliban merebut Kabul pada 15 Agustus.

"Saya mulai memperhatikan bahwa ada kepanikan di luar, dan situasinya tidak normal. Lebih banyak orang bergegas masuk ke dalam bandara dan suara tembakan juga terdengar," Maqsoud Barajni, seorang pilot Pakistan International Airlines (PIA), mengatakan kepada AFP.

Rekannya, Uzair Khan, yang ada di sana pada hari yang sama, menceritakan bagaimana ia harus menanamkan rasa tenang di antara penumpangnya, yang sebagian besar adalah pejabat pemerintah, termasuk anggota kabinet mantan Presiden Afghanistan Ghani.

"Mereka melarikan diri dari negara itu bersama keluarga mereka dan mendorong kami untuk lepas landas sesegera mungkin," kata Khan, seraya menambahkan bahwa ada perasaan lega ketika pesawat akhirnya tiba di Islamabad.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: