Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PAN Merapat ke Parpol Koalisi Jokowi, Demokrat Teguh Terus Kritis di Luar Pemerintahan

PAN Merapat ke Parpol Koalisi Jokowi, Demokrat Teguh Terus Kritis di Luar Pemerintahan Presiden Joko Widodo (kanan) memberikan keterangan pers terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta, Senin (23/8/2021). Pemerintah memutuskan mulai 24 Agustus hingga 30 Agustus 2021, beberapa daerah bisa diturunkan levelnya dari level 4 jadi level 3. | Kredit Foto: Antara/Biro Pers Sekretariat Presiden
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Demokrat menegaskan tetap memilih berada di luar pemerintahan, seiring bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai sahabat baru di koalisi partai pemerintah.

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan Partai Demokrat memilih untuk tetap konsisten berkoalisi dengan rakyat. Ia berujar Partai Demokrat akan terus memperjuangkan aspirasi dan harapan rakyat.

"Fokus kami membantu rakyat yang sedang susah karena pandemi, terutama yang tidak terjangkau bantuan pemerintah," kata Herzaky kepada wartawan, Jumat (27/8/2021).

Baca Juga: Eng-Ing-Eng, 33 Orang PDIP-PSI Interpelasi Anies, Gerindra, Demokrat Kemana Ya? Udah Kenyang Nih..

Herzaky memastikan bahwa Partai Demokrat akan terus kritis terhadap pemerintah. Mengingat posisi Partai Demokrat di luar pemerintahan.

"Kami akan terus kritis kepada pemerintah, dan menjalankan fungsi pengawasan dari luar pemerintahan. Tentunya pemerintahan ini membutuhkan check and balances. Butuh kekuatan penyimbang," ujar Herzaky.

Demokrat Harap Konstitusi Tak Diutak-atik

Tujuh ketua umum dan sekretaris jenderal partai politik koalisi pemerintahan melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana, Jakarta, Rabu (26/8/2021) kemarin. Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon memberikan komentar.

Jansen menyampaikan, dari pertemuan para petinggi partai politik tersebut dirinya berharap agar konstitusi ke depan tak diubah-ubah.

"Semoga pertemuan 7 ketum kemarin bukan mau otak-atik konstitusi," kata Jansen lewat cuitannya yang dikonfirmasi Suara.com, Kamis (26/8/2021).

Tak hanya itu, dua harapan lainnya juga disampaikan oleh Jansen. Menurutnya, akibat diubahnya konstitusi jangan sampai membuat generasi muda kekinian kembali menjadi saksi sejarah dikuburnya hidup-hidup demokrasi.

"Ketiga, jikapun terjadi, semoga MK (Mahkamah Konstitusi) kembali jadi penjaga konstitusi dan demokrasi melalui konstitusi palu hakimnya," tuturnya.

Baca Juga: Survei Berbicara: Demokrat Tiga Besar, PSI Meroket Tembus 5 Persen

Lebih lanjut, Jansen menegaskan, konstitusi ada salah satunya untuk membatasi kekuasaan. Menurutnya, kekuasan perlu diawasi sepanjang itu masih berada di tangan manusia.

"Dasar pemikirannya sepanjang berada ditangan manusia kekuasaan itu perlu diawasi. James Madison dalam 'The Federalist Paper' menulis 'jika malaikat memerintah manusia maka pengawasan intern maupun ekstern tidak diperlukan'," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: