Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bisikan Maut Jokowi Ke Ketum PAN: Pak Zul, Nanti Kita...

Bisikan Maut Jokowi Ke Ketum PAN: Pak Zul, Nanti Kita... Presiden Joko Widodo saat memimpin Rakornas Pengendalian Inflasi tahun 2021 dengan tema "Mendorong Peningkatan Peran UMKM Pangan Melalui Optimalisasi Digitalisasi untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Stabilitas Harga Pangan" secara virtual di Istana Negara (25/8/2021). | Kredit Foto: Biro Pers, Sekretariat Presiden

Dia juga mengungkapkan, walaupun selama ini berada di luar koalisi, komunikasi PAN dan Jokowi tetap harmonis. “Bukan soal kalau kami dianggap koalisi tidak koalisi, tapi bilamana kami dianggap bisa membantu pemerintah, sebuah kehormatan bagi kami,” ungkap dia.

Sementara, Sekjen PAN, Eddy Soeparno, gerah mendengar spekulasi aneh-aneh terhadap partainya. Dia mengingatkan, yang terpenting saat ini adalah penanganan pandemi Covid-19. Perihal kabinet, Jokowi yang paling paham kebutuhannya.

“Jangan berspekulasi tentang hal itu (reshuffle), saya kira Pak Presiden paling mengetahui yang terbaik bagi kabinetnya dalam memimpin bangsa ini,” tegas Wakil Ketua Komisi VII DPR itu.

Kemarin, Zulhas angkat bicara tentang serangan ke partainya beberapa hari terakhir usai ikut pertemuan koalisi pemerintah. Dia menekankan, pertemuan Rabu lalu tidak membahas koalisi, apalagi reshuffle kabinet. Dia dan Jokowi hanya membahas persoalan bangsa.

“Tidak ada ngomong koalisi, tidak ada ngomong reshuffle,” beber Zulhas usai takziyah ke salah satu stafnya di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, kemarin.

Dalam pertemuan itu membahas tentang kondisi pandemi. Dia bilang kasus Corona saat ini sulit untuk diprediksi. Jumlah kasusnya naik turun.

Bergabungnya PAN dipuji partai-partai koalisi pemerintah. Ketua DPP PKB, Faisol Riza mengatakan, PKB menyambut baik bergabungnya PAN. Bergabungnya PAN membuktikan pemerintah berhasil menunjukkan kerja nyata. “Sementara soal reshuffle atau apa pun namanya, keputusan presiden adalah sikap PKB,” jelas Faisol.

Politisi PDIP Masinton Pasaribu mengatakan, masuknya PAN menjadi energi positif dalam membangun semangat dan kultur politik gotong royong. Ini menjadi kesempatan partai yang berdiri di era reformasi itu untuk memperluas pemikiran serta pengabdian dalam isu kebangsaan.

Sekjen NasDem, Johnny G Plate mengatakan, PAN akan memperkaya dan memperkuat pandangan, hingga ide-ide baru. Terlebih, mampu mencairkan legislasi politik yang berkualitas.

Kalau partai Golkar tidak terganggu dengan kehadiran PAN sebagai sahabat baru koalisi. Malah kehadiran Zulhas Cs di parpol pendukung pemerintah itu penting.

Sementara, Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies Jerry Massie dengan melihat sikap Jokowi kepada Zulhas, dia optimis PAN bakal dapat jatah di kabinet. Apalagi PAN bukan pendatang baru pendukung Jokowi. PAN pernah mendukung Jokowi pada periode pertama.

“Ini CLBK, Cinta Lama Bersemi Kembali,” ujarnya. [UMM]

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: