Presiden Jokowi sangat senang dengan masuknya Partai Amanat Nasional (PAN) ke dalam koalisi pemerintah. Bahkan eks gubernur Jakarta itu mengajak Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan bertemu lagi.
Rabu lalu, Jokowi mengundang Ketua Umum Dan Sekjen PAN untuk hadir dalam pertemuan partai koalisi pemerintah. Selain PAN, hadir juga petinggi PDIP, NasDem, Gerindra, Golkar, PPP, PKB.
Baca Juga: Isi Pertemuan Jokowi dan Parpol Koalisi Diunggah di Youtube
Dalam video pertemuan para pimpinan parpol koalisi pemerintah yang diunggah akun YouTube Sekretariat Presiden, Zulhas -sapaan Zulkifli Hasan- terlihat sangat happy dan memuji kinerja Jokowi.
“Apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden tadi, udah excellent, Pak, yang tadi,” ujar Zulhas yang tampil mengenakan batik berwarna biru bercorak cokelat.
Kehadiran Zulhas membuat Jokowi happy juga. Bahkan sebelum Zulhas meninggalkan Istana, Jokowi sempat membisiki Zulhas buat ketemu lagi.
“Pak Zul, nanti kita akan ketemu lagi,” bisik Jokowi.
Bisikan Jokowi kepada Zulhas ini dibocorin Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto. Yandri menyampaikan hal itu pada acara diskusi bertajuk ‘Membaca Arah Koalisi Pemerintah’, kemarin.
Saat ditanya apakah itu kode PAN bakal dapat kursi menteri? Yandri mengatakan, dalam pertemuan Rabu lalu itu, tidak dibahas reshuffle. Namun, dengan melihat cara Jokowi menyambut PAN, kata dia, menjadi angin segar buat partai matahari biru itu.
“Bagi kami, diundang itu sudah sebuah kehormatan. Kami dianggap bisa diajak kerja sama, bisa bersama-sama gotong royong,” ujarnya.
Dia juga mengungkapkan, walaupun selama ini berada di luar koalisi, komunikasi PAN dan Jokowi tetap harmonis. “Bukan soal kalau kami dianggap koalisi tidak koalisi, tapi bilamana kami dianggap bisa membantu pemerintah, sebuah kehormatan bagi kami,” ungkap dia.
Sementara, Sekjen PAN, Eddy Soeparno, gerah mendengar spekulasi aneh-aneh terhadap partainya. Dia mengingatkan, yang terpenting saat ini adalah penanganan pandemi Covid-19. Perihal kabinet, Jokowi yang paling paham kebutuhannya.
“Jangan berspekulasi tentang hal itu (reshuffle), saya kira Pak Presiden paling mengetahui yang terbaik bagi kabinetnya dalam memimpin bangsa ini,” tegas Wakil Ketua Komisi VII DPR itu.
Kemarin, Zulhas angkat bicara tentang serangan ke partainya beberapa hari terakhir usai ikut pertemuan koalisi pemerintah. Dia menekankan, pertemuan Rabu lalu tidak membahas koalisi, apalagi reshuffle kabinet. Dia dan Jokowi hanya membahas persoalan bangsa.
“Tidak ada ngomong koalisi, tidak ada ngomong reshuffle,” beber Zulhas usai takziyah ke salah satu stafnya di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, kemarin.
Dalam pertemuan itu membahas tentang kondisi pandemi. Dia bilang kasus Corona saat ini sulit untuk diprediksi. Jumlah kasusnya naik turun.
Bergabungnya PAN dipuji partai-partai koalisi pemerintah. Ketua DPP PKB, Faisol Riza mengatakan, PKB menyambut baik bergabungnya PAN. Bergabungnya PAN membuktikan pemerintah berhasil menunjukkan kerja nyata.
“Sementara soal reshuffle atau apa pun namanya, keputusan presiden adalah sikap PKB,” jelas Faisol.
Politisi PDIP Masinton Pasaribu mengatakan, masuknya PAN menjadi energi positif dalam membangun semangat dan kultur politik gotong royong. Ini menjadi kesempatan partai yang berdiri di era reformasi itu untuk memperluas pemikiran serta pengabdian dalam isu kebangsaan.
Sekjen NasDem, Johnny G Plate mengatakan, PAN akan memperkaya dan memperkuat pandangan, hingga ide-ide baru. Terlebih, mampu mencairkan legislasi politik yang berkualitas.
Kalau partai Golkar tidak terganggu dengan kehadiran PAN sebagai sahabat baru koalisi. Malah kehadiran Zulhas Cs di parpol pendukung pemerintah itu penting.
Sementara, Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies Jerry Massie dengan melihat sikap Jokowi kepada Zulhas, dia optimis PAN bakal dapat jatah di kabinet. Apalagi PAN bukan pendatang baru pendukung Jokowi. PAN pernah mendukung Jokowi pada periode pertama.
“Ini CLBK, Cinta Lama Bersemi Kembali,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: