Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ebrahim Raisi Tunjuk Kepala Nuklir Baru Iran, Inilah Sosoknya...

Ebrahim Raisi Tunjuk Kepala Nuklir Baru Iran, Inilah Sosoknya... Kredit Foto: AP Photo/Iranian Presidency Office
Warta Ekonomi, Teheran -

Presiden Iran Ebrahim Raisi telah menunjuk Mohammad Eslami sebagai kepala baru Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), kata pemerintah Iran, Minggu (29/8/2021).

Eslami, melansir CGTN, Senin (30/8/2021), yang menjabat sebagai menteri Transportasi dan Pembangunan Perkotaan di pemerintahan mantan Presiden Hassan Rouhani, menggantikan Ali Akbar Salehi, yang menjabat sejak Agustus 2013.

Baca Juga: Naftali Bennett akan Bujuk Joe Biden untuk Hentikan Kesepakatan Nuklir Iran sebelum...

Eslami memegang gelar di bidang teknik sipil dan sebelumnya menjabat sebagai gubernur provinsi Mazandaran Iran, wakil menteri Kementerian Pertahanan dan CEO Perusahaan Industri Manufaktur Pesawat Iran.

Iran sedang membangun dua unit sebagai perpanjangan dari pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr, mengharapkan kapasitas output kumulatif 2.100 megawatt. Pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr 1.000 megawatt pertama di negara itu diselesaikan oleh Rusia pada Mei 2011.

Raisi mengatakan program nuklir Iran adalah "damai," menekankan Iran melarang senjata nuklir, yang tidak memiliki tempat dalam strategi pertahanan negara.

Pemerintahnya juga menegaskan kembali bahwa posisi Iran pada kesepakatan nuklir Iran dan penghapusan sanksi tidak akan berubah dengan pergeseran pemerintahan.

Komisi Bersama JCPOA, yang dihadiri oleh delegasi AS secara tidak langsung, mulai bertemu secara offline pada 6 April di Wina untuk melanjutkan diskusi sebelumnya mengenai kemungkinan kembalinya AS ke JCPOA dan bagaimana memastikan implementasi JCPOA secara penuh dan efektif.

Setelah enam putaran pembicaraan di Wina sejak April, para pihak mengatakan perbedaan serius tetap ada antara Iran dan AS untuk revitalisasi kesepakatan. Pembicaraan putaran keenam berakhir pada 20 Juni, dengan pembicaraan saat ini sedang hiatus.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: