Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

DBS Group Research: Melihat Kesiapan Indonesia Terjun ke Sektor Kendaraan Listrik

Oleh: Radhika Rao, Senior Economist DBS Group Research

DBS Group Research: Melihat Kesiapan Indonesia Terjun ke Sektor Kendaraan Listrik Kredit Foto: Reuters/Jason Lee
Warta Ekonomi, Jakarta -

Inisiatif "Making Indonesia 4.0" yang diumumkan pada tahun 2018 mendorong lima sektor utama–makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, otomotif, elektronik, dan bahan kimia–untuk menyumbang dua pertiga dari output manufaktur ekonomi serta ekspor.

Di bawah otomotif, pemerintah memandang sektor Kendaraan Listrik sebagai hal yang penting, dengan kepentingan yang mencakup seluruh mata rantai industri-pemrosesan komoditas hilir untuk memungkinkan produksi baterai dan mendorong adopsi EV domestik. Ini akan membantu perekonomian tidak hanya dalam memanfaatkan kekuatan alamnya (kaya sumber daya), tetapi juga membuat kemajuan dalam transisi energi rendah karbon.

Baca Juga: Pertamina-BPPT Bangun Fasilitas SPKLU Mobil Listrik

Perlu dipahami, mencapai tujuan akhir dari pembangkit tenaga listrik EV manufaktur dan adopsi yang lebih cepat akan membutuhkan kerja keras melalui dukungan kebijakan, kepentingan konsumen, dan tulang punggung infrastruktur yang efisien. Sementara, transportasi berbasis bahan bakar fosil masih dominan, EV diharapkan dapat menurunkan konsumsi energi dan mendukung keuangan negara ketika diterapkan sepenuhnya.

Analisis Sektoral

Strategi elektrifikasi kendaraan untuk salah satu pasar sepeda motor terbesar di dunia

Industri otomotif Indonesia sebagian besar merupakan pasar kendaraan roda 2 dan merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Hingga tahun 2020, terdapat sekitar 136 juta kendaraan bermotor di jalan, di mana sepeda motor menyumbang 84,5% atau 115 juta unit, dan sisanya adalah mobil penumpang, bus, dan truk.

Perincian pasar kendaraan (as of 2020)

 

Sumber: CEIC

Penjualan tahunan sepeda motor telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir dari titik terendahnya pada tahun 2015. Produsen mobil Jepang Honda, Yamaha, dan Suzuki menyumbang lebih dari 80% dari penjualan tahunan di pasar sepeda motor Indonesia.

Adopsi strategi elektrifikasi kendaraan

Mengingat pasar sepeda motornya yang besar, Pemerintah Indonesia berencana untuk mengubah negara ini menjadi pemain utama di pasar EV global melalui Inisiatif Investasi Positif baru-baru ini. Pemerintah menargetkan penjualan 2,1 juta sepeda motor listrik dan 0,4 juta mobil listrik pada 2025. Sekitar 20% di antaranya akan diproduksi di dalam negeri.

Pada tahun 2030, produksi diharapkan mencapai 2,5 juta sepeda motor listrik dan 0,6 juta mobil listrik. Mulai tahun 2040 dan seterusnya, hanya sepeda motor listrik yang dapat dijual, sembari semua kendaraan termasuk mobil yang dijual akan dialiri listrik pada tahun 2050. Target ini akan mendukung integrasi vertikal rantai pasokan EV, dari penambangan bijih hingga manufaktur EV.

Langkah-langkah ini konsisten dengan komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030, setara dengan 826 juta ton CO2.

Investasi ke pasar Indo EV

Sumber: Asean Briefing, Autoindustriya, Cekindo, Gojek, Jakarta Globe, LMC Auto, Nikkei Asia, The Jakarta Post, The Strait Times

Target penjualan sepeda motor listrik dan mobil penumpang

Sumber: Kementerian Perindustrian (Indonesia), Pemerintah Indonesia

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: