Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Membaca Hubungan Mesra Taliban dan Rezim Joe Biden

Membaca Hubungan Mesra Taliban dan Rezim Joe Biden Kredit Foto: AFP/Isaiah Campbell

Tak lama setelah itu, otoritas merilis pernyataan bahwa pemerintahan Joe Biden tak punya maksud untuk bekerja sama dengan Taliban pada awalnya dalam evakuasi ini. Yang ada disebutkan bahwa mereka awalnya merancang evakuasi akan dibantu oleh pasukan Afghanistan selama masa transisi. Namun apa daya, Taliban begitu cepat menggulung pemerintahan Ashraf Ghani hingga membuat tentara Afghanistan kocar-kacir.

Mau tak mau karena itu, pihak AS harus berkomunikasi dengan Taliban untuk membantu evakuasi khususnya menjelang hari-hari terakhir mereka bercokol. Ditambah ada serangan ISIS-K yang berbasis di Afghanistan dan makan banyak korban jiwa. 

Komandan pasukan AS di Afghanistan Jenderal Kenneth F.McKenzie Jr kemudian bertemu dengan elite Taliban dan meminta tidak ada intervensi dalam proses evakuasi. Namun disebutkan bahwa pimpinan Taliban yang menawarkan bantuan sekadar memastikan bahwa proses berjalan dan mereka bisa keluar semuanya.

Setelah serangan bom bunuh diri ISIS-K terjadi, McKenzie menegaskan, "Kita akan melakukan segala hal untuk memastikan tidak akan terjadi serangan seperti itu lagi termasuk kalau harus menjangkau Taliban."

Sementara Taliban dalam hal ini belum mau mengaku secara terang-terangan kerja sama membantu mengamankan pasukan dan kepentingan AS. Walau berdasarkan laporan di Kabul, warga AS membenarkan bahwa pasukan Taliban justru membantu mengamankan pengecekan termasuk mengidentifikasi paspor mereka saat masuk ke pos bandara.

Citra Neo Taliban

Meski masih diliputi pro dan kontra serta banjir kritik, relasi antara otoritas AS dan Taliban belakangan tersebut sebenarnya sudah bisa terbaca. AS punya alasan mengamankan kepentingan maka Taliban juga melakukannya bukan tanpa tujuan.

Pakar Islam dan Timur Tengah dan Wakil Direktur Abdurrahman Wahid Center for Peace and Humanities Universitas Indonesia Zacky Khairul Umam mengatakan, langkah Taliban membantu AS di Afghanistan justru memang dijadikan peluang untuk menunjukkan kepada dunia bahwa mereka kini lebih terbuka. Pun bisa diajak bicara. Hal tersebut bisa diartikan sebagai pencitraan kepada dunia luar.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: