Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nihil Lantunan Musik, Kini Kehidupan di Afghanistan Berubah Sunyi

Nihil Lantunan Musik, Kini Kehidupan di Afghanistan Berubah Sunyi Kredit Foto: AP Photo/Rahmat Gul

"Racun"

Bagi petinggi Taliban, yang banyak dibesarkan di madrasah dan mengalami tahun-tahun yang sulit akibat peperangan, perubahan itu dianggap sudah melampaui batas.

"Budaya kami telah teracuni, kami melihat pengaruh Rusia dan Amerika di mana saja bahkan pada makanan yang kami santap, sesuatu yang harus disadari oleh masyarakat dan perlu diubah," kata seorang komandan Taliban.

"Ini mungkin perlu waktu tapi itu akan terjadi."

Di seluruh negeri, perubahan telah terlihat.

Meski petinggi Taliban berulang kali mengatakan pasukan mereka harus menghormati penduduk dan tidak sembarangan menghukum, banyak warga tidak percaya mereka mampu mengendalikan anggota-anggota yang ada di bawah.

"Tak ada musik di seluruh Kota Jalalabad, orang ketakutan dan khawatir dipukul Taliban," kata Naseem, mantan pejabat di provinsi timur, Nangarhar.

Zarifullah Sahel, wartawan lokal di Provinsi Laghman dekat Kabul, mengatakan bahwa kepala komisi budaya lokal Taliban memberi tahu stasiun radio pemerintah dan enam stasiun radio swasta untuk menyesuaikan siaran mereka agar sejalan dengan hukum Syariat.

Sejak itu, program musik dan program berita, politik, dan budaya yang tidak berkaitan dengan masalah agama telah dihentikan.

Namun meskipun perintah formal belum dikeluarkan, pesannya sudah terbaca dengan jelas: era kebebasan telah berakhir dan lebih aman untuk tidak terlihat mencolok.

"Saya takut menjadi target Taliban kalau saya terlihat memakai jeans atau pakaian Barat," kata Mustafa Ali Rahman, mantan petugas pajak di Provinsi Lagman.

"Tak ada yang tahu apa yang mungkin akan mereka lakukan untuk menghukum kami."

Seorang mantan aktivis sipil di kota utara, Mazar-i-Sharif, mengatakan toko dan restoran tampaknya sudah sepakat untuk mematikan radio.

"Tak ada peringatan soal musik, tapi kami sendirilah yang menghentikannya," kata dia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: