Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai akting marah-marah dari Menteri Sosial Tri Rismaharini yang bolak-balik memperlihatkan drama marah-marah sudah tak relevan lagi diterapkan saat ini.
"Gaya marah-marah seperti Ahok itu gaya usang. Lagian tak perlu marah-marah juga untuk bisa menyelesaikan masalah. Sepelik dan sebesar apapun masalah itu," kata Ujang Komarudin.
Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini menilai, cara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam menghadapi masalah dengan kalem dan memberikan solusi agaknya lebih elegan. Sebaiknya, kata Ujang, Mensos Risma meniru mantan Mendikbud-RI itu.
"Karena gaya marah-marah itu gaya tak disukai birokrasi dan publik. Karena gaya marah-marah itu tak pernah jadi solusi," tuturnya.
"Jika ada persoalan di jajaran bawahannya atau di birokrasinya, mestinya diperbaiki melalui ucapan yang baik, berikan keteladanan, dan berikan contoh yang baik," demikian Ujang Komarudin.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid sebelumnya menyarankan agar Risma mundur dari jabatan menteri jika memang sudah tidak bisa mencari solusi.
"Tidak ada gunanya marah-marah lah. Kalau marah-marah terus kan mending mundur aja. Artinya kan enggak mampu bekerja," ujar Jazilul di Media Center DPR RI, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/8).
RMOL
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: